CO-MANAGEMENT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN PLERET BANTUL
AGUS AMIN SYAIFUDDIN, Dr.John Suprihanto.,M.I.M; Drs.Hendrie Adji Kusworo.,M.Sc.,Ph.D
2018 | Tesis | Magister Kajian PariwisataKabupaten Bantul yang merupakan bagain dari Daerah Istimewa Yogyakarta dalam konteks destinasi wisata memiliki daya tarik wisata yang cukup beragam. Salah satunya adalah wisata budaya di Kawasan Pleret yang merupakan bekas kerajaan Mataram. Untuk mengembangkan berbagai potensi tersebut, dibutuhkan perencanaan terintegrasi berkesinambungan dan melibatkan berbagai pihak. Pengelolaan dengan cara demikian disebut dengan istilah Co-Management. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pariwisata yang ada di Kawasan Pleret, merumuskan konsep Co-Management dalam pengembangan kawasan Pleret menjadi destinasi pariwisata, dan merumuskan strategi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa hirarki proses untuk merumuskan Co-Management. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi pariwisata budaya tersebar hampir di seluruh desa di Kecamatan Pleret. Potensi tersebut yaitu, wisata sejarah kerajaan Mataram kuno, benda cagar budaya yang mencerminkan periode klasik dan islam, struktur dan bangunan cagar budaya, aneka fitur, makam, toponim kuno, berbagai situs arkeologis, wisata kuliner, seni budaya tradisional, dan wisata alam pedesaan. Model Co-Management yang tepat untuk kawasan Pleret dalam siklus pariwisata dari tahap exploration menuju involvement adalah model Co-Management kooperatif. Strategi pengembangan kawasan Pleret untuk tahapan saat ini adalah penetapan status kawasan cagar budaya secara efektif dan efisien, penetapan sistem zonasi yang melindungi semua komponen cagar budaya, perencanaan pelestarian secara terintegrasi dan berkesinambungan, penetapan bentuk pengelolaan yang sesuai karakteristik kawasan, dan penetapan fungsi unggulan dan pengembangan kerjasama antar kawasan. Saran hasil penelitian ini antara lain, perlu ada koordinasi terkait dengan pengelolaan kawasan antar stakeholders, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan daya dukung lingkungan untuk mengukur tingkat kejenuhan dan kapasitas kepariwisataan, untuk mendukung tingkat kelayakan maka perlu dilakukan studi kelayakan ekonomi untuk melihat seberapa tingkat kelayakan ekonomis yang dihasilkan dari kawasan ini untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Bantul Regency as a part of the Special Region of Yogyakarta is contextually a tourism destination with a various attraction. One of the attraction is cultural tourism that a former of Kingdom of Mataram that located in The Pleret Area. The involving of stakeholders and integrated planning is needed continuously to develop those potential use management system known as Co-Management. This study aims to identify the potential existing tourism in the Pleret Area, formulating Co-Management concept of Pleret Area as a tourism destination development, and formulate its development strategy. This research uses descriptive method with hierarchical process analysis approach to formulate Co-Management. The results show that the cultural tourism potential is spread almost all over the village in the district Pleret. The cultural tourism potential are Historical Tour of Mataram kingdom, cultural heritage objects that reflect the classical and Islamic periods, cultural heritage structures and buildings, various features, tombs, ancient toponyms, archaeological sites, culinary tours, traditional cultural arts , and rural nature tourism. The appropriate Co-Management model for the Pleret Area is the cooperative Co-Management model in tourism cycle that stage is start from exploration to involvemet. Pleret Area development strategy for the current stage is cultural heritage area determination status effectively and efficiently, zoning system establishment that protects all the cultural heritage components, integrated and sustainable conservation planning, establishing the superior functions and development cooperation between areas. Suggestions of this study are 1. to make a coordination between the stakeholders about the area management; 2. further research of environmental carrying capacity is needed to measure the environment capacity level in tourism activity; 3. it is necessary to conduct economic feasibility studies aimed to measure the level of the economic feasibility resulting from this area in tourism sector to support Own-Source Revenue (PAD).
Kata Kunci : Pleret, wisata budaya, Co-Management