STANDARISASI FENOTIPIK KAMBING PERANAKAN ETTAWA DI KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TRISWANTO, Prof. Dr. Ir. Nono Ngadiyono, MS., IPM. ; Prof. Dr. Ir. Sumadi, MS., IPU.
2018 | Tesis | MAGISTER ILMU PETERNAKANPenelitian ini bertujuan untuk menyusun standarisasi dan mengetahui karakteristik fenotipik meliputi ukuran tubuh dan penampilan reproduksi kambing Peranakan Ettawa di Kabupaten Kulon Progo. Objek penelitian ini adalah peternak sebagai responden beserta ternak miliknya sebagai materi penelitian, yaitu kambing Peranakan Ettawa jantan dan betina yang berumur 1,5 tahun sampai 3 tahun (poel 2 sampai 3 pasang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey melalui wawancara menggunakan kuisioner dan melakukan pengukuran sifat kuantitatif berdasarkan ukuran tubuh ternak meliputi panjang badan, tinggi gumba, tinggi pinggul, lebar dada, lingkar dada, dalam dada, panjang telinga, lebar telinga, panjang kepala, lebar kepala, lingkar testis untuk pejantan dan panjang surai serta dilakukan penimbangan berat badan. Penampilan reproduksi yang diamati adalah jumlah anak sekelahiran, post partum estrus, post partum mating, service per conception, interval kelahiran, indeks reproduksi, indeks produktivitas induk serta panen cempe. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, dilakukan penyusunan dasar standarisasinya, selanjutnya data profil peternak dihitung nilai rata-ratanya, dan data penampilan reproduksi dianalisis statistik dengan analisis variansi pola faktorial 3x2, apabila ada perbedaan nyata sebagai efek dari perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan sifat kuantitatif yang terdiri dari panjang badan, lingkar dada, panjang telinga dan berat badan, serta hasil untuk indeks kepala adalah berukuran sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kelas dan umur ternak tidak berpengaruh terhadap jumlah anak sekelahiran, post partum estrus, post partum mating, service per conception, interval kelahiran, indeks reproduksi serta indeks produktivitas induknya. Tidak terdapat pengaruh nyata dari interaksi antara kelas dan umur terhadap jumlah anak sekelahiran, post partum estrus, post partum mating, service per conception, interval kelahiran, indeks reproduksi serta indeks produktivitas induknya. Disimpulkan bahwa hasil standarisasi kambing PE jantan poel 2 pasang didominasi oleh kelas C, sedangkan kambing PE jantan poel 3 pasang didominasi oleh kelas B. Kambing PE betina poel 2 dan 3 pasang didominasi oleh kelas C. Kinerja reproduksi induk kambing Peranakan Ettawa yang terdiri atas jumlah anak sekelahiran, PPE, PPM, S/C, interval kelahiran dan indeks reproduksi serta indeks produktivitas induk tidak dipengaruhi oleh kelas dan umur ternak, serta interaksi antar keduanya.
The objectives of this study were to develop standardization and to examine phenotypic characteristics including body size and reproduction performances of Etawah crossbred goat in Kulon Progo Regency. Here, a 1.5 to 3 years old (poel 2 to poel 3 pairs) of Etawah crossbred goat was used in this study. A survey method was employed through interview using questionnaire and measuring quantitative traits based on body size including body length, wither height, hip height, chest width, heart girth, ear length, ear width, head length, head width, testis circumference, mane length and body weight. The observed reproductive performances were litter size, post partum estrus (PPE), post partum mating (PPM), service per conception (S/C), kidding interval, reproduction index, productivity index and kid crop. The quantitative data was analyzed descriptively, the basic formulation of the standardization was carried out, then the data of breeders profile was averaged, and the reproduction performance data were in a 3 x 2 factorial arrangement. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), if result showed significant, Duncan's Multiple Range Test (DMRT) was employed to separate means. The results showed that quantitative characteristic increased consisting of body length, heart girth, ear length and body weight and showed a medium sized head index. The result of statistical analysis showed that the grade and age of goats did not affect on litter size, PPE, PPM, S/C, kidding interval, reproduction index and productivity index. The interaction between grade and age did not affect on litter size, PPE, PPM, S/C, kidding interval, reproduction index and productivity index. It was concluded that the result of standardization of buck Etawah crossbred goats poel 2 pairs was dominated by grade C, while buck Etawah crossbred goats poel 3 pairs was dominated by grade B. Doe of Etawah crossbred goats poel 2 and 3 pairs was dominated by grade C. Reproductive performances of Etawah crossbred goats such as litter size, PPE, PPM, S/C, kidding interval, reproductive index and productivity index were not affected by the grade, age and the interaction.
Kata Kunci : Fenotipik, Kambing Peranakan Ettawa, Penampilan Reproduksi, Standarisasi, Crossbred, Phenotypic, Reproductive Performance, Standadization