Laporkan Masalah

Association Between Depression and Emotional Intelligence Among Medical Students in Gadjah Mada University

ZULHILMI SYARIF, Dr.dr Carla R.Marchira,Sp.KJ(K); Dr.dr Budi Pratiti,Sp.KJ; Dr. Dra Sumarni, M.Si

2017 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Background: Emotional Intelligence is the ability to identify and control our own emotion, and also to perceive, manage, and motivate other's emotion. The capability of oneself to cope with their emotion and the others are variably different. On the other hand, unipolar depression had already been increasing in the recent years with the lifetime prevalence of 10-15% in general populations. Many studies also concluded that the mortality and morbidity rate increases in patient that also suffers depression. WHO also predicted that unipolar depression may lead to be in the first place in worldwide rank of global burden of disease in the year 2030. Among all the students that living in the society, medical students must be considered to be one of stressful student due to their hard material to learn and big pressure for examination which only lead them concerning their grades. These study will show whether the emotional intelligence that each medical student differently has might be contributable in managing depression, that is most likely to be suffered by them. Objective: To analyze the association of emotional intelligence, which is variably different in every medical student, with their tendencies of developing a depression, as one kind of a mental disorder. Method: The subject who has agreed the inform consent will need to fill out two kinds of questionnaires to measure their depression scale and emotional intelligence. The data then will be analyzed and interpreted to make a conclusion from this study. Results: From 112 data obtained, we omitted 7 participants due to exclusion criteria and then we analyzed the 105 samples. From 105 medical students, 24 of them can be categorized as having a depression (22.9%) meanwhile the remaining 81 students is categorized as not having a depression (77.1%). The correlation between depression and emotional intelligence shows a significant correlation result with p value <0.001. Conclusion: There is a strong significant inverse correlation between depression and emotional intelligence among Gadjah Mada medical students batch 2014, 2015, and 2016 (p < 0.001) in which someone who has better emotional intelligence will less likely develop depression.

Latar Belakang: Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengontrol emosi kita sendiri; dan juga untuk mengetahui, mengatur, dan memotivasi emosi orang lain. Kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya sendiri sangatlah berbeda antara satu sama lain. Di samping itu, depresi unipolar telah meningkat pada tahun-tahun terakhir ini dengan prevalensi seumur hidup sekitar 10- 15% pada populasi umum. Banyak penelitian juga menyimpulkan bahwa angka kematian dan kesakitan meningkat pada pasien yang mengalami depresi. WHO juga memprediksi bahwa depresi unipolar dapat menjadi peringkat pertama dalam beban penyakit secara global pada tahun 2030 mendatang. Dari semua pelajar yang ada di masyarakat, mahasiswa kedokteran dapat dianggap sebagai pelajar yang paling penuh dengan tekanan karena beban materi pelajaran yang terlalu berat untuk dipelajari dan tekanan besar dari ujian-ujian yang mana membuat mereka khawatir akan nilai mereka. Penelitian ini akan menunjukkan apabila kecerdasan emosi yang dimiliki setiap mahasiswa kedokteran dapat berkontribusi dalam mengelola depresi, yang mana rentan diderita oleh mahasiswa kedokteran. Tujuan: Untuk menganalisa asosiasi antara kecerdasan emosi, yang mana berbeda- beda pada setiap mahasiswa kedokteran, dengan kecenderungan terhadap munculnya depresi, sebagai salah satu gangguan jiwa. Metode: Subjek penelitian yang telah setuju untuk menandatangani surat persetujuan akan diminta untuk mengisi dua kuesioner untuk mengukur skala depresi dan kecerdasan emosi mereka. Data tersebut selanjutnya akan dianalisa dan diinterpretasikan untuk membuat kesimpulan dari penelitian ini. Hasil: Dari 112 data yang didapatkan, kita menghilangkan 7 subjek penelitian dikarenakan kriteria eksklusi dan selanjutnya kita menganalisa 105 data. Dari 105 mahasiswa kedokteran, 24 mahasiswa dapat dikategorikan mengalami depresi (22.9%) sedangkan 81 mahasiswa lainnya dapat dikategorikan sebagai tidak mengalami depresi (77.1%). Hubungan antara depresi dan kecerdasan emosi menunjukkan hasil hubungan yang signifikan dengan nilai p <0.001. Kesimpulan: Tada hubungan berbanding-terbalik yang kuat antara depreis dan kecerdasan emosi pada mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada angkatan 2014, 2015, dan 2016 (p < 0.001) dimana seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik akan cenderung tidak mengalami depresi.

Kata Kunci : Kata Kunci: Depresi, Kecerdasan Emosi, Mahasiswa Kedokteran, Beck Depression Inventory, Bar-On Emotional Quotient Inventory

  1. S1-2017-365497-abstract.pdf  
  2. S1-2017-365497-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-365497-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-365497-title.pdf