Laporkan Masalah

PERAANCANGAN GEOMETRIK JALAN YANG MEMADUKAN FASILITAS PEJALAN KAKI DAN PESEPEDA

KHOMSIN JONI SETYAWAN, Dr. Eng. Imam Muthohar, S.T., M.T

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Sejalan dengan penataan pengembangan kawasan Pantai Selatan Jawa di wilayah Pesisir Yogyakarta yang membentang dari Pantai Parangtritis hingga Pantai Pandansimo, telah direncanakan penataan pengembangan wisata pantai per segmen kawasan, sehingga keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Pulau Jawa ini akan mendukung percepatan pembangunan ekonomi melalui aksesibilitas menuju kawasan-kawasan wisata pantai tersebut. Namun desain tersebut dirasa kurang optimal, sehingga perlu direncanakan sebuah jalan yang dilengkapi dengan lajur khusus sepeda dan kawasan pedestrian yang aman dan nyaman dan tidak saling mengganggu antar pemakai jalan lainnya. Perancangan geometrik jalan dilakukan dengan menggunakan data primer berupa data hasil survei topografi, koordinat dan kondisi tata guna lahan serta data sekunder berupa data hasil perencanaan geometrik jalan dari instansi terkait dengan sumber utama utama TPGJAK (1997) yang akan diolah kembali menggunakan metode A Policy on Geometri Design of Highways and Streets (AASHTO, 2011) sebagai acuan dasar teknis perancangan jalan serta Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan (1995) dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan dari dirjen Binamarga (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas jalan yang dirancang yaitu jalan kelas II dengan kecepatan rencana sebesar 80 km/jam. Jalan sepanjang 4,3 kilometer ini terdiri dari 4 tikungan berjenis SCS dan 6 buah tikungan SS, serta terdapat masing-masing 5 lengkung cembung dan 5 lengkung cekung, dengan dilengkapi fasilitas pejalan kaki dan pesepeda selebar 3 meter secara terpisah yang berada di sisi terluar dari jalur lalulintas kendaraan.

In line with the arrangement of the development of South Coast Java area in the Coastal area of Yogyakarta show along from Parangtritis Beach to Pandansimo Beach, it has been planned to arrange the development of coastal tourism segment of the area, so that the existence of the South Latitude Road (JJLS) Java will support the acceleration of economic development through accessibility towards the coastal tourist areas. But the design is considered not optimal, so it needs to be planned a road equipped with a special lane bicycle and pedestrian areas are safe and comfortable and not interfere with each other road users. The geometric design of the road is done by using primary data in the form of topographic survey data, coordinate and land use condition and secondary data in the form of road geometric planning data from related institution with main source of TPGJAK (1997) which will be processed again using A Policy on Geometry Design of Highways and Streets AASHTO (2011) as the basic technical guidlines for road design. "Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan" (1995) for pedestrian procedure and "Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan" from Dirjen Binamarga (1992) bicycle facilities design. Results of research indicate that class of road which is design is road class II with speed of plan equal to 80 km/hour. This 4,3 kilometers long road consist of 4 bends of the SCS type and 6 SS bends, and there are 5 crest and sag, with pedestrian and cycling facilities 3 meters apart separately located on the outermost side of vehicle traffic path.

Kata Kunci : Jalan, Sepeda, Pejalan Kaki, Pedestrian, Geometrik

  1. S1-2018-298178-abstract.pdf  
  2. S1-2018-298178-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-298178-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-298178-title.pdf