ANALISIS KESIAPAN RSUD MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
MOH. REDHWAN ARIF, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD; Niluh Pputu Eka Andayani, SKM., Mkes
2010 | Tesis | S2 Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Rumah Sakit Umum Daerah Manna merupakan satusatunya pusat rujukan tertinggi di Kabupaten Bengkulu Selatan dan dua kabupaten tetangga (Pemekaran) Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi, tuntutan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan semakin deras. Sementara sistem pengelolaan rumah sakit terutama pengelolaan keuangan masih sangat birokratik dan dalam pelaksanaannya kaku dan menghambat operasional pelayanan yang berdampak pada rendahnya mutu pelayanan rumah sakit. Dengan keadaan tersebut rumah sakit sulit untuk berkembang dan meningkatkan mutu pelayanan, untuk itu perlu dilakukan perubahan sistem pengelolaan keuangan yang mempunyai otonomi dan fleksibel dalam pemanfaatan keuangan. Untuk mewujudkan perubahan tersebut rumah sakit harus menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLUD) berdasar Kepmendagri nomor 61 tahun 2007. Tujuan: Menganalisis sampai dimana kesiapan RSUD Manna Kabupaten Bengkulu Selatan untuk menerapkan PPK-BLUD. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah kajian studi kasus tunggal terpancang, dengan unit penelitian bagian keuangan RSUD Manna. Subyek penelitian pengelola keuangan dan pejabat struktural RSUD Manna, stakeholder eksternal yaitu pejabat Pemda. Hasil Penelitian: Dilhat dari persyaratan teknis kinerja pelayanan RSUD Manna cukup baik terlihat dari peningkatan terus menerus setiap tahun jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik, instalasi penunjang medis seperti laboraturium dan untuk pasien rawat jalan tergambar dengan pencapaian BOR, LOS, TOI, GDR,NDR yang sesuai standar. Kinerja keuangan RSUD Manna dilihat dari pencapaian realisasi anggaran menunjukan tren meningkat setiap tahun dan kemampuan membiayai operasional pelayanan dapat digolonkan sehat. Sedangkan syarat administrasi RSUD Manna sudah mempunyai dokumen yang dipersyaratkan namun masih banyak kekurangan sehingga belum begitu memuaskan untuk itu diperlukan perbaikan dan pembenahan lebih lanjut. Respon organisasi RSUD Manna terhadap rencana penerapan PPK-BLUD sangat positif dan mendukung untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan. Kesimpulan dan Saran: Secara umum RSUD Manna dilihat dari persyaratan teknis dan administrasi sudah memenuhi syarat yaitu untk menerapkan PPKBLUD bertahap. Respon organisasi terhadap rencana penerapan PPK-BLUD tersebut sangat positif dan baik apabila bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan. Kepada pihak manajemen RSUD Manna disarankan agar segera melengkapi persyaratan penerapan PPKBLUD, melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang PPK-BLUD dan manajemen keuangan dan melakukan advokasi kepada pemerintah daerah agar segerah menerapkan PPK BLUD pada RSUD Manna.
Background: Manna Hospitals is the only referral center at District of Bengkulu Selatan and two other neighboring districts, Seluma and Kaur. In line with advancement of technology and information, community has higher demand for improved quality of service. Meanwhile hospital management particularly in aspect of finance is mainly bureaucratic with rigid implementation that deters service operation leading to low quality hospital service. With such a condition it is difficult for the hospital to develop and improve quality of service. Therefore it is necessary to adopt new financial management system that gives autonomy and flexibility in the use of budget. To actualize the new system the hospital should implement Financial Management Pattern of Public Service Institution (PPKBLUD) based on the decree of the Ministry of Health No. 61/2007. Objective: To analyze preparedness of Manna Hospital at District of Bengkulu Selatan to implement PPK-BLUD. Method: This was a single case study design that used Finance Department of Manna Hospital as unit of the study. Subject of the study were financial managers and structural officials of Manna Hospital, external stakeholders from local government. Result: Viewed from technical requirements, service performance of the hospital was relatively good as indicated from increasing number of outpatient visits at polyclinics, medical support installation such as laboratory and for inpatients it was indicated from the achievement of bed occupancy rate, length of stay, turn over interval, gross death rate, net death rate according to the standard. Viewed from achievement of budget realization, financial performance of Manna Hospital showed increase over years and the capacity to finance service operation was good. Meanwhile in aspect of administrative requirements Manna Hospital had not had the required documents thus further improvement and completion were needed. Response of Manna Hospital organization to the plan for PPK-BLUD implementation was very positive and supportive for service and welfare development. Conclusion and Suggestion: In general, either technically and administratively, Manna Hospital had met the requirements to implement PPK-BLUD in phases. Organizational response to the plan for PPK-BLUD implementation was very positive and supportive for the sake of service and welfare development. Manna Hospital was suggested to complete the requirements for PPK-BLUD implementation, undertake socialization and training on PPK-BLUD and financial management and do advocacy with the local government in order that PPKBLUD could be implemented soon.
Kata Kunci : Peningkatan pelayanan, pengelolaan keuangan, Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah