Dinamika Multikulturalisme Mahasiswa Papua di Yogyakarta
MAHYUDDIN, Dr. Muhammad Najib, S.Sos., M.A.
2018 | Tesis | S2 SosiologiDinamika Multikulturalisme Mahasiswa Papua di Yogyakarta merupakan kajian yang dilatari oleh fenomena benturan identitas dan krisis hubungan sosial antara warga masyarakat dengan mahasiswa Papua yang tampak mengemuka di tengah-tengah masyarakat pada tahun-tahun terakhir. Studi ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami keterkaitan dan saling pengaruh antara variasi dan dinamika mahasiswa Papua terhadap segregasi dan jarak sosial yang tercipta dalam lingkup kehidupan sosial, menggambarkan pola dinamika sosial penolakan masyarakat, serta melihat strategi adaptasi mahasiswa Papua menghadapi stigmatisasi dalam masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian, data yang dikumpulkan dibaca dan didiskusikan dalam perspektif teori Multikulturalisme, Politik Identitas, Stigma dan Adaptasi Sosial. Hasil riset ini menunjukkan bahwa terdapat tiga tipologi mahasiswa Papua di Yogyakarta, yakni mahasiswa politis, moderat dan apatis. Ragam tipologi ini berkontribusi dalam pembentukan segregasi maupun jarak sosial yang berujung pada lahirnya diskriminasi sosial. Mencuatnya kelompok mahasiswa politis dan apatis sangat memengaruhi persepsi publik yang berdampak terhadap keleluasaan mereka dalam menjalin hubungan sosial dengan warga lokal. Terlihat jika ikatan sosial dan integrasi dalam diri masyarakat kian tergerus, menumbuhkembangkan stigma sosial serta membentuk ruang sela interaksi terhadap mahasiswa Papua. Di situasi ini, mahasiswa Papua mengalami kesulitan dalam membangun relasi sosial yang akrab dalam kehidupan masyarakat. Mereka kemudian merespons dengan membentuk relasi distansi dan kolaborasi sebagai strategi adaptasi agar mampu bertahan dari problem stigmatisasi atas identitas etnis Papua di Yogyakarta.
The Dynamics of Multiculturalism of Papuan Students in Yogyakarta is a study based on the rejection towards Papuan students that increasingly happens in these recent years. Discrimination experienced by Papuan students indeed cannot be accepted but has to be analyzed from the context of their social and political dynamics within a certain society. The aims of this study are to reveal and understand both mutual relation and influence between variations and dynamics of Papuan students and the segregation and social distance that have been created within society, to describe the patterns of social dynamics of community rejection, and to see adaptation strategies of Papuan students in facing the social stigmatization. This research applied an ethnographic method approach with data collection techniques in forms of interview, observation, and documentation. Then, the collected data were analyzed and discussed in perspectives of Multiculturalism, Identity, Stigma, and Social Adaptation. The findings indicated that there were typologies of Papuan students in Yogyakarta: political, moderate, and apathetic that contributed to the formation of segregation and social distance leading to the emergence of social discrimination. The existence of political and apathetic student groups strongly influenced public perception, impacting their flexibility to develop social relationships with local people. Both social bound and social integration were getting weakened, developing social stigma and forming an interaction gap towards the Papuan students. In this situation, Papuan students met difficulties in establishing an intimate social relationship with the locals. As a response, they formed distance relations and collaboration as their adaptation strategies to survive from stigmatization problems of Papua ethnic identity in Yogyakarta.
Kata Kunci : Multikulturalisme, Mahasiswa Papua, Stigma dan Segregasi Sosial.