BEBAN BIAYA AKIBAT INFEKSI LUKA OPERASI PADA PENGHITUNGAN UNIT COST PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU dr R. SOEDJONO SELONG

I Dewa Ketut Ariantana, Agastya, SE., MBA., MPM; M. Arifa’i, SE., MM

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manaj. Rumah Sakit)

Latar belakang. Sectio caesarea (SC) merupakan salah satu tindakan operasi yang memberikan kontribusi terhadap angka infeksi luka operasi. Kerugian yang ditimbulkan berdampak buruk bagi pasien maupun rumah sakit. Kerugian yang dialami pasien adalah beban psikologis, kehilangan kesempatan untuk berproduksi serta pengeluaran biaya persalinan yang meningkat. Bagi rumah sakit infeksi luka operasi menyebabkan pertambahan lama rawat inap dan peningkatan beban biaya pelayanan. Tujuan.Tujuan utama adalah untuk menghitung besaran unit cost pada persalinan SC, sedangkan tujuan lainnya adalah menghitung beban biaya tambahan akibat infeksi luka operasi dan membandingkan beban biaya dengan penerimaan. Metode penelitian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan prospektif observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan dalam melayani pasien dengan persalinan SC. Hasil perhitungan rata-rata rawat inap dan unit cost, dibandingkan dengan INA-DRG kode 146101 (IP cesarean delivery), kode 146102 (IP cesarean delivery w/CC) dan kode 146103 (IP cesarean delivery w/MCC) dan 235440 (AM RFV other non complex chronic condition) untuk rawat jalan. Hasil. Besarnya unit cost persalinan SC adalah sebesar Rp1.185.321,42 dengan rata-rata LOS 4,93 hari, jika memperhitungkan level severity maka unit cost untuk kode INA DRG 146101 sebesar Rp1.370.942,54 kode 146102 sebesar Rp1.500.853,90 dan kode 146103 sebesar Rp1.640.368,59. Sedangkan unit cost pada perawatan luka di poliklinik kebidanan dan kandungan (kode INA DRG 235440) adalah Rp11.856,72. Beban biaya tambahan akibat adanya infeksi luka operasi di ruang perawatan adalah sebesar Rp89.045,05/pasien, sedangkan di poliklinik adalah sebesar Rp3.215/kunjungan. Jumlah penerimaan jasa sarana dari klaim Program Jamkesmas dan Akino sebesar Rp40.294.901,05 sedangkan beban biaya total adalah Rp56.223.942,08 sehingga timbul selisih negatif sebesar Rp15.929.041,03. Pada perawatan luka operasi di poliklinik jumlah penerimaan sebesar Rp8.059.758,83 dan beban biaya sebesar Rp1.029.006,27 sehingga timbul selisih positif sebesar Rp7.030.752,67. Analisis terhadap biaya rumah sakit terhadap pelayanan persalinan SC menemukan selisih negatif sebesar Rp15.929.041,03 atau cost recovery sebesar 72%. Kesimpulan. Unit cost pelayanan persalinan section caesarea pada RSU dr R. Soedjono Selong dikelas III tidak sepadan dengan jumlah penerimaan jasa sarana pada Program Jamkesmas dan Akino sehingga diperlukan upaya-upaya efisiensi dalam proses pelayanan untuk mengurangi beban biaya.

Background: Sectio caesarea (SC) was one surgery that contributed to surgical site infection rates. The disadvantage that emerge have impact to both the patient and the hospital. The disadvantage that experienced by patient was psychological, the loss of productive opportunity and the increasing of bad cost. For the hospital, surgical site infection caused the prolonged length of stay and increasing of hospital cost. Objectives: The main objective was to count the amount of unit cost of SC delivery, while the other objective was to count the additional cost burden that implied by surgical site infection and compare the total expanse with the total revenue. Methods: The research was descriptive quantitative with observational prospective design. Data collecting was performed by observational to the activity that be performed in provide a service to the SC delivery. The average length of stay and unit cost calculation, was compared with the INA-DRG standard code 146101, 146102, 146103 and 235440. Results: The amount of unit cost of SC delivery was Rp1.185.321,42 with the average of length of stay was 4.93 days, but if considering the severity level of the SC delivery, thus the unit cost for code INA DRG 146101 was Rp 1,370,942.54 for code 146102 at Rp 1,500,853.90 and for code 146103 was Rp 1,640,368.59. While the unit cost in wound service in obstetrics polyclinic code 235440 was Rp11.856,72. The additional cost burden caused by surgical site infection in ward was Rp Rp89.045,05/patient, while the additional cost burden for polyclinic was Rp3.215/admission. The amount of revenue from Program Jamkesmas claim and Akino was Rp 40,294,901.05, while the total cost was Rp56,223,942.08, so it resulted in negative revenue at Rp15,929,041.03. In polyclinic, the amount of revenue was Rp 8,059,758.83 and the cost was Rp1.029.006,27 so it resulted in positive revenue at Rp7.030.752,67. Conclusions: The unit cost of sectio caesaria delivery in dr R. Soedjono Hospital, Selong, did not balance to the revenue in Jamkesmas and Akino Programs, so its need an efficiency efforts in service process to reduce the cost burden.

Kata Kunci : unit cost, infeksi luka operasi, Sectio Caesarea.