ENSEFALITIS VIRUS DENGAN GEJALA SISA NEUROLOGIS

JOKO KURNIAWAN, Prof. Dr. dr. E. Siti Herini, SpA(K).; dr. Nenny Sri Mulyani, SpA(K)

2018 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAK

Latar belakang Ensefalitis adalah inflamasi pada parenkim otak. Ensefalitis merupakan salah satu infeksi sistem saraf pusat yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur atau protozoa. Ensefalitis pada anak umumnya disebabkan oleh virus dan penyebab penting morbiditas (gejala sisa) dan mortalitas pada anak. Tujuan Memahami perjalanan penyakit, tatalaksana dan prognosis ensefalitis virus dengan gejala sisa neurologis sehingga dapat tercipta kerjasama antara tenaga medis dan keluarga pasien dalam penanganan dan pemantauan anak agar tercapai tumbuh kembang yang optimal. Metode Kami melakukan pemantauan selama 18 bulan pada pasien ensefalitis virus dengan gejala sisa neurologis, terhitung dari Juni 2015 sampai dengan Desember 2016 di Yogyakarta. Hasil Pasien mengalami perburukan kondisi pada awal pengamatan karena impatensi VP shunt akibat hidrosefalus pasca ensefalitis. Selama pengamatan, pasien mendapat terapi antiepilepsi (asam valproat dan fenitoin), fisioterapi, okupasi terapi, dan rutin kontrol di poli anak RSUP Dr. Sardjito. Di akhir pengamatan, kondisi pasien membaik, ditandai dengan terkontrolnya epilepsi, peningkatan indeks Barthel, peningkatan skor tes IQ, dan perbaikan status gizi. Kesimpulan Pertumbuhan dan perkembangan pasien ensefalitis dengan gejala sisa neurologis dapat dioptimalkan dengan pemantauan yang baik dan kerja sama baik dari pihak tenaga medis maupun keluarga.

Background Encephalitis is paranchymal inflammation of the brain. It can be caused by virus, bacteria, fungi or protozoa. In children, virus is the most causative for the disease and has a role for morbidity (sequele) and mortality. Objective To know the nature, treatment, and prognosis of viral encephalitis with neurological sequele for collaborating management between health providers and family members to get optimal growth and development. Metode We had observed viral encephalitis patient with neurological sequele for 18 months from June 2015 until December 2016 in Yogyakarta. Result The patient had decreasing condition at early observation because of impatency of VP shunt (caused by hydrocephalus post encephalitis). During monitoring, the patient got antiepileptic therapy (valproic acid, and phenytoin), physiotherapy, occupation therapy, and control regularly at Sardjito hospital. At the end of our monitoring, the patient was getting better, epilepsy was controlled, Barthel index increasing, IQ score increasing, and improvement of nutritional status. Conclusion Good monitoring and collaboration between health providers and family members are needed for optimal growth and development viral encephalitis patient with neurological sequele.

Kata Kunci : Encephalitis, hydrocephalus, pediatric