PROFILE DAN KUALITAS PENANGANAN KASUS FORENSIK KLINIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) WONOSARI GUNUNGKIDUL PADA 2007-2014

ANDI AULIYA TENRI Y, dr. IBG Surya Putra P, Sp.F

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

LATAR BELAKANG: Peran forensik klinis merupakan keilmuan yang berintegrasi antara bidang medis dan hukum. Berbeda dengan forensik patologi, forensik klinik lebih banyak menangani korban hidup. Kasus yang ada di forensik klinik meliputi perkosaan, pencabulan, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan pada anak. Pada data BPS tercatat jumlah kepadatan penduduk Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 2011-2015 mengalami peningkatan kepadataan penduduk, yaitu pada tahun 2011 terdapat 461 jiwa/ dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan kepadatan penduduk mencapai 482 jiwa/. TUJUAN: Untuk memperoleh data penanganan dan gambaran kasus forensik klinik di RSUD Wonosari GunungKidul tahun 2007-2014. METODE: Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan menggunakan desain cross sectional. HASIL : Total 49 kasus forensik klinik pada tahun 2011 merupakan proporsi terbesar jumlah kasus forensik klinik. Jenis kelamin perempuan merupakan proporsi terbesar korban kasus forensik klinik. Kelompok umur 6-17 tahun merupakan proporsi terbesar korban kasus forensik klinik. Korban yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul merupakan proporsi terbesar korban kasus forensik klinik. Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul merupakan proporsi terbesar dari seluruh kasus forensik klinik. Jenis kasus penganiayaan merupakan proporsi terbesar dari seluruh kasus forensik klinik. Jenis trauma akibat kekerasan benda tumpul merupakan proporsi terbesar dari seluruh kasus forensik klinik. Terdapat 1 kasus yang VeR dibuat berbarengan dengan korban. Lama waktu >7 hari VeR diselesaikan merupakan proporsi terbesar lama penyelesaian VeR. Seluruh VeR di RSUD Wonosari Gunungkidul tahun 2007 hingga 2014 tidak dilengkapi oleh dokumentasi foto. Kualitas VeR secara keseluruhan di RSUD Wonosari Gunungkidul tahun 2007 hingga 2014 memiliki nilai 52% masuk dalam kategori sedang. KESIMPULAN : Jumlah kasus forensik klinik terbanyak pada tahun 2011, korban perempuan dengan kelompok umur 6 – 17 tahun, asal korban dan TKP berasal dari Kabupaten Gunungkidul, jenis kasus penganiayaan, trauma benda tumpul, SPV tidak berbarengan dengan korban, lama pengerjaan VeR >7 hari, seluruh VeR tidak ada dokumentasi foto, kualitas VeR dalam kategori sedang.

BACKGROUND: Forensic clinic is part of forensic medical science that integrates on medical and legal fields. Unlike in forensic pathology, a doctor in forensic clinic spends more time dealing with alive victims. Cases in forensic clinic comprise rape, molestation, domestic violence, and child abuse. According to the Central Bureau of Statistics, the population density of Gunungkidul Regency in 2011-2015 has experienced an increasement from 461 jiwa/km2 in 2011 to 482 jiwa/km2 in 2015. RESEARCH PURPOSE: to collect data and handling depiction on forensic clinic cases in Regional Public Hospital of Wonosari Gunungkidul in 2007-2014. RESEARCH METHOD: This research is a descriptive observational research, using cross sectional design. RESULT: The highest proportion of forensic clinic cases happened in 2011 with 49 cases in total. Women becomes the biggest proportion of the victim. The range of age 6-17 is the biggest victim proportion of forensic clinic cases. Gunungkidul Regency becomes the biggest proportion of victim's origin. Gunungkidul Regency becomes the biggest proportion of crime scene out of all forensic cases. Persecution is the highest proportion out of all forensic clinic cases. Violence with dull objects is the biggest proportion of trauma out of all forensic clinic cases. There is 1 case in which the VeR made along with the victim. The making process of VeR that takes more than 7 days is the longest VeR making process. There is none of the VeR in Regional Public Hospital of Wonosari Gunungkidul from 2007 until 2014 being completed with picture documentation. The quality of Visum et Repertum in Regional Public Hospital Wonosari Gunungkidul in 2007-2014 falls in category of medium with a score of 52%. CONCLUSION: The highest forensic clinic case happened in 2011, with women in the age range of 6-17 as the highest proportion of victim, and Gunungkidul Regency as the most victim’s origin, with persecution and trauma from violence with dull objects as the highest proportion of the cases. None of the SPV are made along with the victim, the making of process of VeR takes more than 7 days with almost all VeR are not completed with photo documentation. VeR quality in medium category.

Kata Kunci : forensik, forensik klinis, profile, kualitas, VeR, wonosari, gunungkidul.