CLINICAL PROFILE OF SCABIES IN PEDIATRIC DERMATOLOGY DIVISION, DERMATOLOGY AND VENEREOLOGY OUTPATIENT CLINIC Dr. SARDJITO GENERAL HOSPITAL YOGYAKARTA FROM 2014 - 2016

AFNINDYAS ATIKA K. S, Dr. dr. Niken Trisnowati,M.Sc.,Sp.KK; dr. Devi Artami Susetiati,M.Sc.,Sp.KK

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit menular yang menimbulkan rasa gatal hebat, disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis (S. scabiei) dan sering dijumpai pada komunitas pedalaman atau populasi yang terlalu padat. Skabies termasuk salah satu kondisi dermatologis yang paling umum menyebabkan proporsi substansial penyakit kulit menjadi penyakit beban global. Di negara berkembang, tingkat tertinggi kejadian ditemukan pada anak usia prasekolah hingga remaja, kemudian menurun secara signifikan pada dewasa dan meningkat kembali pada usia lanjut. Karakteristik skabies pada bayi sering melibatkan kepala, leher, telapak tangan dan telapak kaki; sedangkan pada anak yang lebih tua presentasi mirip dengan orang dewasa. Tujuan: Untuk menggambarkan distribusi pasien skabies di Divisi Dermatologi Anak, Instalasi Rawat Jalan Departemen Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta berdasarkan karakteristik klinis: (1) usia, (2) jenis kelamin, (3) lokasi lesi, (4) jenis lesi, (5) diagnosa, (6) terapi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data register yang diperoleh dari Divisi Dermatologi Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sejak tahun 2014 - 2016. Sebanyak 186 kasus didiagnosa sebagai skabies dan data klinis pasien dihitung. Hasil: Dari tahun 2014-2016 prevalensi skabies pada pasien anak mengalami fluktuasi. Dari total 186 kasus, jumlah pasien laki-laki (66%) lebih banyak dari pasien perempuan (34%) sepanjang tahun. Prevalensi skabies tertinggi terjadi pada kelompok usia 12-18 tahun (remaja) sebanyak 67 pasien (36%), dan terendah pada kelompok usia 0-1 tahun (bayi) yaitu 21 pasien (11%). Dalam penelitian ini, bagian tubuh yang paling sering terinfestasi adalah badan (60%), bokong dan daerah genital (46%), ekstremitas bawah (41%), sela-sela jari (36%) dan daerah periumbilikal (35%). Jenis lesi skabies yang paling sering ditemukan adalah papul (97%), ekskoriasi (47%), erosi (24%), vesikel/pustula (21%) dan kerak (16%). Diagnosa skabies tanpa disertai penyakit kulit lain ditegakkan pada 124 pasien (67%) dan 30 pasien (16%) lainnya memiliki skabies dengan infeksi sekunder. Obat anti-skabies yang paling sering diresepkan adalah krim permetrin (96%). Kesimpulan: Di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, prevalensi kasus skabies terus mengalami fluktuasi. Jumlah pasien laki-laki ditemukan lebih banyak dibandingkan pasien perempuan. Prevalensi tertinggi skabies terjadi pada usia remaja (12-18 tahun), dan terendah pada kelompok usia bayi (0-1 tahun). Dalam penelitian ini, badan adalah bagian tubuh yang paling sering terinfestasi oleh tungau. Jenis lesi skabies yang paling sering ditemukan adalah lesi papul. Lebih dari separuh pasien didiagnosa dengan skabies tanpa disertai penyakit kulit lain. Obat yang paling umum diresepkan untuk manajemen skabies adalah krim permetrin, dan kombinasi terapi yang paling sering digunakan adalah obat anti-skabies dengan antihistamin. Kata Kunci: profil, skabies, pediatrik, deskriptif retrospektif.

Background: Scabies is an infectious pruritic skin disease caused by itch mite, Sarcoptes scabiei var hominis (S. scabiei) which found mostly in rural communities and overcrowded population. Scabies is one of the commonest dermatological conditions accounting for the substantial proportion that skin disease makes to the global burden of disease. In developing countries, the highest rates are among preschool children to adolescents, rates significantly decrease in mid-adulthood and increase in the elderly. The characteristic in infants often involve head, neck, palms and soles; while in older children the presentation is similar to that of adults. Objectives: To describe the distribution of scabies patients in Pediatric Dermatology Division, Dermatology and Venereology Outpatient Clinic Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta based on clinical characteristics: (1) age, (2) gender, (3) lesion site, (4) lesion type, (5) diagnosis, and (6) therapy. Method: This research is a descriptive retrospective design using registry data that were collected from Pediatric Dermatology Division Dr Sardjito General Hospital Yogyakarta from 2014 - 2016. A total of 186 cases were diagnosed as scabies and their clinical data were counted. Result: Generally, from 2014 – 2016 the prevalence of scabies in pediatric patients had been fluctuated. Of all 186 cases, the number of male patients (66%) were more than female patients (34%) throughout the years. The highest prevalence of scabies occurred in age group 12-18 years old (adolescent) were 67 patients (36%), while age group 0-1 years old (infant) was the least (21 cases; 11%). In this study, trunk was the most commonly infested body parts (60%), followed by buttock and genital area (46%), lower extremity (41%), lesion in webspace of fingers (36%) and periumbilical area (35%). The scabies lesion type most frequently found were papule lesion type (97%), excoriation (47%), erosion (24%), vesicle/pustule (21%) and crust (16%). The diagnosis for scabies only was made for 124 patients (67%), and 30 patients (16%) had scabies with secondary infection. The most prescribed scabicide agent to treated scabies was permethrin cream (96%). Conclusion: In Dr Sardjito General Hospital Yogyakarta, the prevalence of scabies cases had been fluctuated. The number of male patients were higher compare to female patients. The highest prevalence of scabies occurred in adolescent age (12-18 years old), while age group of infants (0-1 years old) was the least. In this study, trunk was the most common affected body part. The lesion type of scabies most frequently found was papule lesion type. More than half of the patients were diagnosed with scabies only. The most prescribed treatment for scabies management was permethrin cream, and the therapy combination mostly prescribed were scabicide agent with antihistamine. Key word: profile, scabies, pediatric, descriptive retrospective.

Kata Kunci : Profil, skabies, pediatrik, deskriptif retrospektif