Prevalensi Penyakit Alergi pada Anak Usia 6-7 Tahun dan 13-14 Tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta

KINTAN AMALIA NARENDRA DUHITA, dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A(K); dr. Rina Triasih, M.Med(Paed), Ph.D, Sp.A(K)

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

INTISARI PREVALENSI PENYAKIT ALERGI PADA ANAK USIA 6-7 TAHUN DAN 13-14 TAHUN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kintan Amalia Narendra Duhita Mahasiswa program sarjana kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Latar belakang: Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan prevalensi penyakit alergi (asma, rhinitis alergi, dan dermatitis atopi) di dunia yaitu 30% pada orang dewasa dan 40% pada anak-anak, terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Penyakit alergi menimbulkan beban yang besar terhadap pasien, keluarga dan lingkungan sosial. Dampak penyakit alergi terhadap kualitas hidup berupa gangguan tidur, keterbatasan aktifitas dan pekerjaan, serta gangguan pada fungsi sosial. Selain itu, perjalanan penyakit alergi yang bersifat kronis menyebabkan biaya untuk pengobatan, penanganan di Instalasi Rawat Darurat, rawat inap, pemeriksaan laboratorium dan radiologi menjadi beban yang perlu dipertimbangkan. Pada anak-anak, penyakit alergi tidak hanya mengganggu aktifitas sehari-hari tetapi juga mempengaruhi status kesehatan anak selanjutnya. Angka kejadian penyakit alergi pada anak belum diketahui. Tujuan: Mengetahui prevalensi penyakit alergi (asma, rinitis alergi, dan dermatitis atopi) pada anak usia 6-7 tahun dan 13-14 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah bagian dari penelitian Prevalensi dan Faktor Risiko Asma pada anak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengacu pada penelitian ISAAC dengan rancangan cross sectional. Penelitian melibatkan 3000 siswa Sekolah Dasar (SD) usia 6-7 tahun dan 3000 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) usia 13-14 tahun di 5 kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SD dan SMP dipilih secara cluster random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh siswa dan orang tua siswa. Entry data menggunakan software Epidata. Analisis data menggunakan program SPSS untuk melihat frekuensi penyakit alergi yang dilaporkan dalam bentuk prevalensi. Penelitian telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Hasil: Terdapat 2106 anak usia 6-7 tahun dan 3142 anak usia 13-14 tahun yang memenuhi kriteria seleksi. Persentase jenis kelamin perempuan lebih banyak pada kedua kelompok usia. Prevalensi penyakit alergi ditemukan sebesar 34,71% pada usia 6-7 tahun dan 41,37% pada usia 13-14 tahun. Manifestasi penyakit alergi terbanyak pada usia 6-7 tahun & 13-14 tahun adalah rhinitis alergi sebesar 17,76% & 26,7%. Kesimpulan: Prevalensi penyakit alergi tertinggi pada usia 6-7 tahun ditemukan di Kab.Gunung Kidul (asma & dermatitis atopi) dan kota Yogyakarta (rhinitis alergi). Prevalensi penyakit alergi tertinggi pada usia 13-14 tahun ditemukan di kota Yogyakarta. Manifestasi penyakit alergi terbanyak pada usia 6-7 tahun & 13-14 tahun adalah rhinitis alergi.

ABSTRACT PREVALENCE OF ALERGIC DISEASE IN CHILDREN AGE 6-7 YEARS AND 13-14 YEARS IN THE SPECIAL REGIONS YOGYAKARTA Kintan Amalia Narendra Duhita Undergraduate student of Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia Background: In the last few decades, there has been an increase in the prevalence of allergic diseases (asthma, allergic rhinitis, and atopic dermatitis) in the world, 30% in adults and 40% in children, especially in low- and middle-income countries. Allergic diseases pose a huge burden on patients, families and the social environment. Impact of allergic diseases on quality of life in the form of sleep disturbances, limited activity and work, as well as disruption to social functions. In addition, the progression of chronic allergic diseases causes costs for treatment, handling in the Emergency Installation, inpatient, laboratory and radiological examinations into the burden to consider. In children, allergic diseases not only interfere with daily activities but also affect health status. The prevalence of allergic disease in children is not known Objective : To know the prevalence of allergic diseases (asthma, allergic rhinitis, and atopic dermatitis) in children aged 6-7 years and 13-14 years in the Special Region of Yogyakarta. Method : This research is part of a research of Prevalence and Risk Factors of Asthma in children in Yogyakarta Special Region which refers to the research of the ISAAC with a cross sectional design. The study involved 3000 elementary school (SD) students aged 6-7 years and 3000 junior high school students (SMP) aged 13-14 years in 5 districts / cities in the Province of Yogyakarta Special Region. SD and SMP were chosen by cluster random sampling. Data collection is done by filling out questionnaires by students and parents of students. Data entry using Epidata software. Data analysis used the SPSS program to calculate the frequency of allergic diseases reported in prevalence. The research has been approved by the Ethics Committee of the Faculty of Medicine, Gadjah Mada University. Results: There were 2106 children aged 6-7 years and 3142 children aged 13-14 years were qualified the selection criteria. The percentage of female sex was higher in both age groups. The prevalence of allergic diseases was found at 34.71% at the age of 6-7 years and 41.37% at 13-14 years of age. Manifestations of most allergic diseases at age 6-7 years (17.76%) & 13-14 years (26.7%) are allergic rhinitis. Conclusions: The highest prevalence of allergic diseases at the age of 6-7 years is found in Kab.Gunung Kidul (asthma & dermatitis atopy) and the city of Yogyakarta (allergic rhinitis). The prevalence of the highest allergic disease at the age of 13-14 years found in the city of Yogyakarta. Most allergic disease manifestations at the age of 6-7 years & 13-14 years are allergic rhinitis.

Kata Kunci : alergi, usia sekolah, prevalensi