ANALISIS POLA PANGAN HARAPAN DAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NUR LATIFAH HANUM, Dr. Evita Hanie Pangaribowo, M.IDEC
2018 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian pola pangan harapan dan ketahanan pangan tingkat rumah tangga, serta faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan pangan tingkat rumah tangga di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2016. Derajat ketahanan pangan tingkat rumah tangga diukur dengan menggunakan modifikasi metode Jonsson dan Toole yaitu menggunakan klasifikasi silang antara kecukupan kalori yang dikonsumsi dan pangsa pengeluaran makanan. Faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan pangan tingkat rumah tangga diestimasi dengan menggunakan ordered logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pola pangan harapan yang dicapai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2016 sebesar 86,83. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi dan mutu pangan penduduk DIY masih tergolong belum beragam dan seimbang. Konsumsi padi-padian dan gula menunjukkan konsumsi yang berlebih sedangkan konsumsi kacang-kacangan, sayur, dan buah masih sangat kurang. Berdasarkan hasil modifikasi metode Jonsson dan Toole menunjukkan bahwa ketahanan pangan tingkat rumah tangga di DIY sebagian besar tergolong tahan pangan yaitu 60,66 persen, 34,34 persen rentan/kurang pangan, dan 5 persen rawan pangan. Meskipun DIY termasuk dalam kategori ketahanan pangan wilayah yang tinggi, namun masih ditemukan rumah tangga yang tidak tahan pangan. Hasil analisis menggunakan ordered logistic regression menunjukkan bahwa umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, status daerah tempat tinggal, status kemiskinan, serta skor pola pangan harapan berpengaruh terhadap ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Berdasarkan odds ratio, status kemiskinan mempunyai pengaruh yang besar terhadap derajat ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Rekomendasi kebijakan yang diambil antara lain peningkatan diversifikasi konsumsi pangan melalui sosialisasi tentang pola makan yang sehat dan berkualitas, stabilisasi harga pangan, pengawasan terhadap bantuan pangan non tunai, dan meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga kesejahteraan dan ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik.
This research aims to analyze the achievement of desirable dietary pattern and household food security, and understanding the factors affecting household food security in the Special Region of Yogyakarta. The data employed were taken from the National Socio-economic Survey in 2016. Household food security were measured by modifying Jonsson and Toole method that was a cross-classification between the adequacy of calories consumed and the share of food expenditure. Factors affecting household food security were estimated by using the ordered logistic regression. The results showed that the score of desirable dietary pattern achieved by the Special Region of Yogyakarta in 2016 was 86.83, indicating that the average consumption and food quality there were not yet diversed and unbalanced. Grain and sugar consumption showed an excessive level; whereas nut, vegetable, and fruit consumption was considered as very low. From the analysis by utilizing Jonsson and Toole modified method, the household food security in the Special Region of Yogyakarta were food secure at most of 60.66%, vulnerable/inadequate of 34.34%, and food insecure of 5%. Although the Special Region of Yogyakarta could be considered as having a high region-level food security, but there were households there with a household food insecurity status. The results of analysis by applying the ordered logistic regression showed that age, educational level, and sex of household head, number of household members, residence status, poverty status, and score of desirable dietary pattern influenced on the household food security. Based on odds ratio, poverty status had a significant influence on degree of household food security. Hence, the researchers recommend to improve the food consumption diversification through socialization of healthy and quality food, monitoring of non-cash food assistance, stabilization of food price, and improvement of educational quality in order to generate quality human resources, therefore both welfare and food security can be well maintained.
Kata Kunci : Pola pangan harapan, ketahanan pangan tingkat rumah tangga, modifikasi metode Jonsson dan Toole, ordered logistic regression.