Interfaith dialogue sebagai Sarana Pembangun Toleransi Beragama ; Mengkaji Pendekatan Scriptual Reasoning dan Klarifikasi Prasangka dalam Peace Camp di Yogyakarta
FADHILAH DWI P A, Dr. Hakimul Ikhwan, S.Sos., M.A.
2018 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan secara komperhensif dua metode dalam pendekatan interfaith dialogue yang diusung oleh YIPC (Youth Interfaith Peacemaker Community) yakni Scriptural Reasoning dan Klarifikasi Prasangka. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini melihat bagaimana kedua metode ini kemudian dapat memberikan pengalaman keberagaman baru dalam upaya membentuk toleransi peserta. YIPC sendiri merupakan sebuah komunitas berbasis perdamaian yang ada di Yogyakarta. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode observasi partisipan, in depth interview, dan studi pustaka. Observasi partisipan dilakukan dalam kegiatan Peace Camp selama tiga hari dua malam yang berlokasi di Youth Center Yogyakarta pada November 2017. Hasil yang didapatkan ialah dimana kedua sesi ini mampu memberikan pemahaman dalam melihat perbedaan dan membentuk kesadaran toleransi di benak peserta. Mempelajari Kitab Suci agama lain dalam sesi Scriptural Reasoning dan pengungkapkan prasangka dalam sesi Klarifikasi Prasangka yang sering kali dianggap riskan rupanya mampu menjadi sebuah arena untuk memberikan pemahaman tentang perdamaian. Adanya perbedaan dalam kedua metode seperti tujuan, tema besar, referensi, alat dan bahan, suasana, dan metode yang ada di dalamnya telah berhasil menyentuh peserta dari sisi-sisi yang berbeda. Kedua sesi yang merupakan bagian dari interfaith dialogue pun berhasil membentuk kesadaran toleransi pada peserta. Hal ini meliputi tiga aspek yakni persepsi, sikap, dan tindakan.
This research aims to understand comprehensively two methods of interfaith dialogue carried by YIPC (Youth Interfaith Peacemaker Community) wich are Scriptural Reasoning and Clarifying Prejudice. This research used qualitative approach and sees the method which can provide a new diversity experience in an effort to build a peace and tolerance. YIPC is a peace building community in Yogyakarta. The techniques of data collection are done by observation methods, in-depth interviews, and literature study. Participant observation was conducted over three days at Yogyakarta Youth Center on November 2017. The results obtained from these two methods can make the participants have an idea when looking a diversity and build a sense of tolerance. Studying other religious such as Scriptural Reasoning sessions and disclosure of prejudices in a Clarifying Prejudice session that is often considered risky things but its turn out become an arena to provide an understanding of peace. The existence of differences such as goals, themes, references, tools and materials, atmosphere, and methods have managed to touch the participants from different sides. The two methods which through interfaith dialogue approach has been successfully established tolerance awareness of participants. This includes three aspects wich are perception, attitude and action.
Kata Kunci : Interfaith Dialogue, Scriptural Reasoning, Klarifikasi Prasangka, Toleransi, YIPC