SELISIH TINGKAT PERUBAHAN PERSEPSI KESEJAHTERAAN MIGRAN DAN IMBAL BALIK INVESTASI MODAL MANUSIA: STUDI KASUS INDONESIA
SUCAHYO DWI HUSADA, Dr. Evi Noor Afifah S.E., M.S.E.,
2018 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIMigran memiliki tingkat persepsi kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan bukan migran. Pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa seorang migran akan menyesuaikan tingkat kesejahteraannya pada perubahan pendapatan di tempat baru. Perubahan tingkat persepsi kesejahteraan yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan pendapatan akan menyebabkan migran terjebak dalam fenomena hedonic treadmill. Selain itu, migrasi dapat dipandang sebagai proses investasi modal manusia oleh pelakunya. Migran menganggap bahwa kota dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengakumulasi modal manusia, sehingga dengan melakukan kegiatan migrasi maka para migran akan mengalami peningkatan tingkat kesejahteraan. Penelitian ini akan menguji fenomena perubahan tingkat persepsi kesejahteraan migran melalui kedua pendekatan teori tersebut dengan menggunakan data IFLS 2007 dan 2014. Penelitian ini akan menggunakan data selisih perubahan persepsi tingkat kesejahteraan saat ini dengan persepsi 5 tahun yang akan datang dan diestimasi menggunakan metode OLS, ordered logit dan village fixed effect. Hasilnya menunjukkan bahwa fenomena perubahan persepsi kesejahteraan dapat dijelaskan melalui kedua pendekatan teori. Penelitian ini juga dapat membuktikan adanya fenomena hedonic treadmill dari kegiatan migrasi.
Migrants are known having higher welfare perception than non-migrants. In the previous studies, migrants are believed adjusting their welfare to their new income to that of a new reference group. One conventional explaination stated that if the gap of welfare perception is higher than the change of income, migrants will be trapped on hedonic treadmill. Furthermore, migration can be viewed as a process of human capital investment. Migrants assume that cities can be used as a place to accumulate human capital. So that by doing migration, migrants will experience an increase of welfare. This study will test the phenomenon of changes in the perception level of migrant welfare through both theoretical approaches using IFLS data 2007 and 2014. This study uses a variable that constructed by the different of migrant current perception welfare level with the 5 years to come perception. This study estimated using OLS, ordered logit and village fixed effect method. The result show that the phenomenon of change in welfare perception can be explained through both theoretical opproaches. This study also proved the exixtence of hedonic treadmill phenomenon in migration activity.
Kata Kunci : Perubahan persepsi tingkat kesejahteraan, Investasi modal manusia, Migrasi, Hedonic treadmill, Urbanisasi.