Laporkan Masalah

Kesenjangan Digital pada Pengembangan Master Tree Grower di Kabupaten Gunungkidul

Yun Dewinta, Ir. Harsoyo, M.Ext.Ed; Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D.

2018 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN

Kesenjangan digital merupakan perbedaan akses masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan yaitu gawai (smartphone dan laptop), komputer / PC dan internet. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul dengan tujuan 1) mengetahui tingkat kesenjangan digital pada petani di Gunungkidul, dan 2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan digital pada petani di Gunungkidul. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan sampel kabupaten dilakukan secara purposive dan responden penelitian diambil secara simple random sampling, baik melalui pengamatan maupun kuesioner dengan jumlah 60 orang. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang mengelola lahan kehutanan dan memiliki tanaman tahunan serta menjadi sasaran program Master TreeGrower (MTG). Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji proporsi dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% petani di Gunungkidul mengalami tingkat kesenjangan digital yang tinggi. Secara nyata, kesenjangan digital dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, skill/keterampilan, dan kemudahan memahami konten website. Faktor-faktor yang tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap kesenjangan digital yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, ketersediaan infrastruktur, kondisi geografis, dan pemanfaatan internet.

The digital divide is the gap in access to information and communication technology. The information and communication technologies used in this research are gadgets (smartphones and laptops), computers / PCs and the internet. This research was conducted in Gunungkidul Regency with the aim of 1) to identify the level of digital divide among farmers in Gunungkidul, and 2) to identify the factors that influence the digital divide among farmers in Gunungkidul. This study deploys a basic approach of descriptive analysis method. The sample district is determined by purposive sampling technique; while the respondents were selected with simple random sampling method through observation and questionnaire to 60 people. The respondents were farmers who manage forest land and have annual crops, as well as they are subjected to Master TreeGrower (MTG) program. Proportion statistical test and multiple linear regression analysis were applied for data analysis. The conclusion showed that more than 50% of farmers in Gunungkidul have a high level of digital divide. Digital divide was significantly affected by income, skill, and ease of understanding the content of website. Meanwhile other factors such as gender, age, education level, infrastructure, geographic, and internet utilization did not affect digital divide significantly among farmers in Gunungkidul.

Kata Kunci : Digital divide, farmers, internet, Master Tree Grower

  1. S1-2018-364412-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364412-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364412-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364412-title.pdf