PERBEDAAN GANGGUAN MENSTRUASI ANTARA ASEPTOR KB SUNTIK CYCLOFEM DENGAN SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTRON ASETAT (DMPA)
HASTUTI IKHWAN A, Fitra Duhita, M.Keb;Diah Wulandari M.Keb;Abdul Wahab,MPH
2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVKeluarga berencana merupakan usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan menggunakan kontrasepsi. Jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi dan yang paling sering digunakan adalah suntik KB Depo Medroxypregesteron Asetat (DMPA) dan Suntik KB Cyclofem. Banyak pengguna kontrasepsi yang mengeluh adanya gangguan saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gangguan menstruasi antara pengguna KB suntik Cyclofem dengan KB suntik (DMPA). Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh aseptor KB yang menggunakan kontrasepsi Cyclofem dan (DMPA) di Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman terhitung dari bulan September-November 2017. Teknik pengambilan sampel aseptor KB suntik Cyclofem dan aseptor KB suntik (DMPA) menggunakan sistematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 95 sampel penelitian aseptor KB suntik (DMPA) yang mengalami gangguan menstruasi sebanyak 52 aseptor (100%) sedangkan pada aseptor Cyclofem sebanyak 6 aseptor (14%). Sementara itu yang tidak mengalami gangguan menstruasi sebanyak 37 aseptor (86%). Uji statistik menggunakan uji Chi-Square didapatkan p-value 0.001 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan gangguan menstruasi antara aseptor suntik Cyclofem dengan (DMPA). Prevelance Ratio (PR)=7,2,CI 95% 3.41;15.05 artinya aseptor KB suntik (DMPA) kemungkinan mengalami gangguan menstruasi 7 kali lebih besar dibandingkan aseptor KB suntik Cyclofem.
Family planning is an effort to space out or plan the number and distance of pregnancies using contraception. The common type of contraception is hormonal contraception. The hormonal contraception methods which have high effectiveness and are most often used is Depo Medroxypregesteron Asetat (DMPA) and Cyclofem injections. Many women who use the contraceptions complain about menstrual disorders. The present study aimed to determine the difference between menstrual disorders of Cyclofem users and injection (DMPA) users. This was an observational study with cross-sectional design. The research population was all family planning acceptors who used Cyclofem and (DMPA) in Kalasan Public Health Center, Sleman Regency on September-November 2017. The sampling technique on acceptors of Cyclofem injections and (DMPA) injection was systematic random sampling. The research result showed that from 95 samples, 52 (DMPA) injection acceptors (100%) had menstrual disorders, while 6 Cyclofem acceptors (14%) had menstrual disorder. 37 acceptors (86%) didn't have any menstrual disorder. Statistical test using Chi-Square test produces p-value 0.001, so it's concluded that there was difference between the menstrual disorders of Cyclofem injection acceptors and (DMPA) acceptors. Prevalence Ratio (PR)=7,2,CI 95% 3.41;15.05, meaning injection (DMPA) acceptors had 7 times higher chance of having menstrual disorder than Cyclofem injection acceptors.
Kata Kunci : Gangguan menstruasi, Aseptor KB Suntik, Cyclofem,DMPA