Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Daerah Istimewa Yogyakarta (1950-1978)
ARDHANA RESWARI, Baha’uddin, M.Hum
2018 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAHTuberkulosis adalah salah satu penyakit rakyat pada 1950an yang menular dan berbahaya sehingga perlu adanya berbagai usaha untuk memberantasnya. Penelitian mengeni pemberantasan penyakit tuberkulosis di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 1950-1978 ini bertujuan untuk merekonstruksi berbagai usaha yang dilakukan pemerintah untuk memberantas tuberkulosis. Tingginya jumlah penderita tuberkulosis di provinsi ini perlu mendapatkan berbagai kebijakan yang lebih intens dan menyeluruh. Dalam penelitian – penelitian sebelumnya hanya terfokus pada pengobatan penyakit tuberkulosis secara teknis kedokteran, padahal tuberkulosis ini juga merupakan permasalahan sosial sehingga perlu dilakukan beberapa pendekatan disiplin ilmu untuk meneliti sejarah tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menekankan pada sumber-sumber tertulis, seperti arsip, buku, artikel, surat kabar, dan juga foto. Dengan adanya peran pemerintah dalam upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis mulai dari upaya kuratif dan preventif sangat berdampak pada masyarakat dimana kesehatan masyarakat terutama masyarakat diseluruh Daerah Istimewa Yogyakarta semakin meningkat. Semakin banyaknya pembangunan disegala bidang membuat masyarakat Yogyakarta semakin terbuka dengan pendidikan modern sehingga program pemberantasan tuberkulosis dari pemerintah dapat berjalan dengan maksimal. Terlebih adanya lembaga pengobatan yang dibangun di beberapa kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat pengobatan terdesentralisasi.
Tuberculosis is one of the famine's diseases of the 1950s that is contagious and dangerous so there is a need for various attempts to eradicate it. Research on the eradication of tuberculosis in the Special Region of Yogyakarta in 1950-1978 aims to reconstruct various efforts made by the government to eradicate tuberculosis. The high number of tuberculosis patients in the province needs to get more intense and comprehensive policies. In previous studies only focused on the treatment of medical tuberculosis disease, whereas tuberculosis is also a social problem so it is necessary to do some disciplinary approach to study the history of tuberculosis. This study uses historical methods with emphasis on written sources, such as archives, books, articles, newspapers, as well as photographs. With the role of government in efforts to eradicate tuberculosis from curative and preventive efforts are very impact on the community where the health of people, especially people throughout in the Yogyakarta increasing. The increasing number of developments in all fields makes the Yogyakarta community more open with modern education so that the program of tuberculosis eradication from the government can run maximally. Moreover, the existence of medical institutions built in several districts in Yogyakarta Special Region make decentralized treatment.
Kata Kunci : Yogyakarta, tuberkulosis, sejarah kesehatan