Laporkan Masalah

AKU RA ISO NEK RA LONDHO: SEBUAH STUDI MENGENAI PEREMPUAN BULE HUNTER DI PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA

ADVENTIANINGTYAS, Dr. Suzie Handayani M.A

2018 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

ABSTRAKSI Di kawasan Prawirotaman yang terkenal sebagai daerah pariwisata di Yogyakarta, ditemukan kelompok perempuan yang senang menghabiskan waktu di bar-bar untuk mencari pasangan laki-laki bule. Oleh karena perilakunya yang senang berpesta, mengonsumsi alkohol, merokok, dan gaya busananya yang minim, mereka sering menuai stigma dari masyarakat. Ada yang menjuluki mereka dengan PKL atau penggemar kontol londho, ada yang mencibir mereka dengan sebutan keple yang bermakna pekerja seks dan ada yang memanggil mereka dengan sebutan bule hunter. Sebenarnya siapa bule hunter itu? Bagaimana strategi mereka dalam mencari pasangan? Mengapa mereka hanya mencari bule untuk dijadikan pasangan? Apakah mereka sadar dengan stigma yang ada? Melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Observasi partisipasi dan wawancara dilakukan dalam jangka waktu satu tahun yaitu sejak bulan April tahun 2016 sampai dengan bulan Desember 2017. Penelitian dan wawancara dilakukan di sebuah bar di kawasan Prawirotaman, klab malam, dan rumah informan. Pemilihan informan didasarkan atas intensitas interaksi dengan laki-laki bule. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun perempuan-perempuan memiliki bermacam-macam latar belakang, namun semuanya dibesarkan dalam sistem pengetahuan budaya Jawa Islam yang konservatif. Pada praktiknya sistem pengetahuan budaya ini represif terhadap perempuan, akhirnya perempuan bule hunter membentuk suatu sistem pengetahuan budaya yang baru sebagai kebudayaan tandingan, yaitu dengan mengapropriasi kebudayaan barat. Berpasangan dengan laki-laki bule pun kemudian menjadi pintu untuk keluar dari represi budaya dan masuk menuju dunia yang lebih menyenangkan. Proses ini kemudian melahirkan sebuah identitas baru perempuan bule hunter yang digunakan mereka sebagai strategi dalam membangun hubungan dengan bule sekaligus menghadapi stigma dari masyarakat. Kata kunci: bule hunter, perempuan, pengetahuan budaya, paskakolonialisme, oksidentalisme, stigma, identitas.

ABSTRACT In tourism area in Yogyakarta, Prawirotaman, there are a group of women who like to spend their time in some bars to find white male partners. They like partying, consuming alcohol, smoking, and wearing sexy clothes, so they often get negative stigma. There are some people calling them by PKL (Penggemar Kontol Londho/Westerners' Dicks Fans), people are also calling them keple which means prostitute and there are also people who call them bule hunter. Who are actually the bule hunters? What is their strategy in looking for partners? Why are they only looking for foreigner as their partner? Are they aware with the stigma that exists? By participatory observation and in-depth interview, this research has purpose to answer these questions. Participatory observation and interview conducted in one year which was from April 2016 until December 2017. These research and interview are conducted in a bar in Prawirotaman area, night club, and informants� houses. Informants are chosen based on their interaction's intensity with foreigners. Research's result is showing that even though bule hunters have various background, but all of them were raised in a conservative Javanese-Moslem cultural knowledge. Because in the practice this culture is repressive to women, eventually these bule hunters are building some kind of new cultural knowledge system as a counter culture, in which they appropriate western culture. Pairing with western men is seen as a door which is used to exit from the repressive culture and also to enter a better world since the west is pictured as a better place. This process is eventually creating a new identity, that is used by these bule hunter women as a strategy in building connection with foreigner and also facing stigma from society. Key words: bule hunter, women, cultural knowledge, postcolonialism, occidentalism, stigma, identity.

Kata Kunci : perempuan, bule hunter, stigma, identitas, poskolonialisme, occidentalism

  1. S1-2018-318324-abstract.pdf  
  2. S1-2018-318324-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-318324-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-318324-title.pdf