MAKNA PUISI "NAHNU WA AL-HAKIMUNA" DALAM ANTOLOGI PUISI FI TARIQI AL-FAJRI KARYA 'ABDULLAH AL-BARADDUNI: ANALISIS SEMIOTIK
LAILY FADHLIYYAH, Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum.
2018 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB"Nahnu wa al-Hakimuna" adalah puisi yang ditulis oleh seorang penyair terkenal berkebangsaan Yaman, yaitu 'Abdullah al-Baradduni. Objek material penelitian ini adalah puisi "Nahnu wa al-Hakimuna". Adapun objek formalnya adalah makna-makna yang terdapat di dalam puisi tersebut. Penelitian ini menggunakan teori semiotik. Adapun metode yang digunakan adalah metode semiotik yang ditawarkan oleh Riffaterre. Dalam penelitian ini digunakan dua dari empat metode yang yang dikemukakan oleh Riffaterre, yaitu ketidaklangsungan ekspresi dan pembacaan semiotik yang terdiri dari pembacaan heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan pembacaan semiotik yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa puisi "Nahnu wa al-Hakimuna" dalam antologi puisi Fi Tariqi al-Fajri karya 'Abdullah al-Baradduni mengungkapkan dua pihak yang saling bertentangan, yaitu kezaliman para penguasa dan penderitaan rakyat Yaman Utara. Bentuk-bentuk kezaliman tersebut adalah membatasi kebebasan rakyat dalam mendapatkan hak, merampas dan menjarah harta rakyat, memberikan hukuman mati dan memenjarakan rakyat yang berani melawan serta berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat. Adapun bentuk penderitaan yang dialami oleh rakyat Yaman Utara adalah kelaparan, kemiskinan, pesimistis, hilangnya tempat tinggal dan kehidupan yang aman serta pemenjaraan, bahkan kematian.
"Nahnu wa al-Hakimuna" is a poem written by Yemen popular poet named 'Abdullah al-Baradduni. The material object of this research is "Nahnu wa al-Hakimuna". Moreover, the formal object is the meanings contained in that poem. This research uses semiotic theory. The method that is being used is the semiotic theory by Riffaterre. This research used two of four methods by Rifaterre, they are: indirectly expression and semiotic reading which consist of heuristic and hermeneutic reading. Based on semiotic reading that has been done, it can be known that "Nahnu wa al-Hakimuna" in the poetry anthology Fi Tariqi al-Fajri by 'Abdullah al-Baradduni shows two conflicted parties, which are the dictator tyranny and the suffered North Yemen people. The tyranny acted to limit the freedom for the people in getting their right, to seize and plunder wealth of the people, to put up death penalty, to jail rebels, to commit arbitraty thing for people. In fact, the suffered North Yemen people are hunger, poverty, pesimist, homelessness and unsafety condition as well as restraint and death.
Kata Kunci : puisi, 'Abdullah al-Baradduni, semiotik, Yaman Utara.