KONSISTENSI PENETAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN BERDASARKAN INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SYARIF MAUDUDI A, Prof. Dr. Yeremias T. Keban, S.U., M.URP.; Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D.
2018 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahIntegrasi antar dokumen perencanaan sangat penting bagi efektifitas pembangunan yang dituangkan dalam bentuk program yang memiliki konsistensi antara indikasi program utama RTRW dengan program pembangunan yang berujung pada teralokasinya anggraan melalui kegiatan pembangunan. Jika di Inggris perencanaan berbasis spasialnya memiliki konsistensi hingga terimplementasi kepada masyarakat dan sektor swasta, sedangkan di Indonesia konsistensi perencanaan lebih kompleks mengingat dualisme perencanaan yang ada. Penelitian ini dilakukan guna menilai konsistensi penetapan program pembangunan berdasarkan indikasi program utama RTRW serta faktor yang menjadi penghambatnya. Penilaian konsistensi dilakukan melalui analisis umum integrasi antar dokumen perencanaan berdasarkan Bappenas (2015) serta analisis konsistensi penetapan program pembangunan berdasarkan indikasi program utama RTRW berdasarkan UU No 25 Tahun 2004 serta UU No 26 Tahun 2007, sedangkan faktor penghambat implementasi konsistensi menggunakan model implementasi G. Edward III (1980). Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode analisis dekskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui dokumentasi serta wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum konsistensi penetapan program pembangunan berdasarkan indikasi program utama RTRW di Provinsi Kalimantan Barat pada tingkatan cukup dipengaruhi capaian dari masing-masing variabelnya serta tidak terlepas dari capaian tingkat integrasi antar dokumen perencanaan yang hanya pada tingkatan cukup. Hal tersebut karena terhambat oleh faktor komunikasi dan struktur birokrasi yang tidak terimplementasi dengan baik, sehingga direkomendasikan agar membangun komunikasi dengan meningkatkan koordinasi perencanaan baik internal Bappeda maupun eksternal lintas sektor guna terwujudnya skenario pengembangan wilayah yang konsisten.
Integration between plan documents is important for the effectiveness of development in the form of a program, that has consistency between the indication of the main program of spatial planning (RTRW) and development program, leading to the funds allocation for development process. In England, spatial-based planning has consistency being implemented to the society and private sector. Meanwhile, plan consistency in Indonesia is more complex due to the dualism in its planning process. This research aims to evaluate the consistency of the determination of development program based on the indication of the main program of RTRW, along with its obstacles. The consistency is evaluated by using general analysis of the integration of plan documents, based on Indonesian Ministry of National Development Planning (BAPPENAS) (2015), and consistency analysis of the determination of the development program, based on the indication of the main program of RTRW according to Indonesian Regulation No. 25 of 2004 and Indonesian Regulation No. 26 of 2007. Meanwhile, the obstacle of the implementation of consistency is analyzed using implementation model by G. Edward III (1980). This research uses deductive approach through qualitative descriptive analysis, while the data is collected through documentation and semi-organized interview. The research shows that, in general, the consistency of the determination of development program based on the main program of RTRW in West Kalimantan Province is much influenced by each variable and is not separated from the reached integration level of plan documents that is still in the standard level. It is hampered by communication factor and bureaucracy structure that are not completely implemented. Therefore, it is suggested to develop communication by improving the coordination of planning program performed by both the internal party of Bappeda or external cross-sector to create consistency in area development.
Kata Kunci : konsistensi dokumen, rencana tata ruang, rencana pembangunan