Laporkan Masalah

PENGARUH PEMBERIAN PGF2α SECARA INTRACERVICAL TERHADAP RESPON ESTRUS PADA KAMBING BLIGON

SUNARIANTO, Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si. ; Ir. Kustono, M.Sc. Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian PGF2α secara intracervical terhadap respon estrus pada kambing Bligon. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6 ekor kambing Bligon betina dewasa dengan umur kisaran 2 tahun dan berat rata-rata 33 kg. Kambing dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, kelompok peerlakuan pemberian PGF2α secara intracervical dan intramuscular. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan awal estrus, pada hari ke 15 setelah estrus dilakukan injeksi 0,25 ml PGF2α secara intracervical dan pemberian 1 ml PGF2α secara intramuscular di daerah paha. Pengamatan respon estrus dilakukan setelah injeksi PGF2α. Data dianalisis dengan one way annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulnya estrus pada perlakuan intracervical pada jam 76±3,5 sedangkan pada intramuscular pada jam 76±3,5. Rata-rata lama estrus perlakuan intracervical adalah 14±3,5 jam sedangkan pada intramuscular 14±3,5 jam. Kambing menunjukkan semua gejala-gejala estrus. Skor gejala-gejala estrus pada perlakuan Intracervical memiliki skor total rata-rata 17 sedangkan pada Intramuscular memiliki skor total rata-rata 15,3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian PGF2α secara intracervical menunjukkan respon estrus yang sama baiknya dengan pemberian PGF2α secara intramuscular, namun kelompok pemberian PGF2α secara intracervical memiliki gejala estrus lebih nyata.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian PGF2α secara intracervical terhadap respon estrus pada kambing Bligon. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6 ekor kambing Bligon betina dewasa dengan umur kisaran 2 tahun dan berat rata-rata 33 kg. Kambing dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, kelompok peerlakuan pemberian PGF2α secara intracervical dan intramuscular. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan awal estrus, pada hari ke 15 setelah estrus dilakukan injeksi 0,25 ml PGF2α secara intracervical dan pemberian 1 ml PGF2α secara intramuscular di daerah paha. Pengamatan respon estrus dilakukan setelah injeksi PGF2α. Data dianalisis dengan one way annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulnya estrus pada perlakuan intracervical pada jam 76±3,5 sedangkan pada intramuscular pada jam 76±3,5. Rata-rata lama estrus perlakuan intracervical adalah 14±3,5 jam sedangkan pada intramuscular 14±3,5 jam. Kambing menunjukkan semua gejala-gejala estrus. Skor gejala-gejala estrus pada perlakuan Intracervical memiliki skor total rata-rata 17 sedangkan pada Intramuscular memiliki skor total rata-rata 15,3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian PGF2α secara intracervical menunjukkan respon estrus yang sama baiknya dengan pemberian PGF2α secara intramuscular, namun kelompok pemberian PGF2α secara intracervical memiliki gejala estrus lebih nyata.

Kata Kunci : Kambing Bligon, Bligon Goats, Sinkronisasi estrus, Synchronization Estrus, PGF2α, Intracervical, Intramuscular.

  1. S1-2018-302722-abstract.pdf  
  2. S1-2018-302722-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-302722-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-302722-title.pdf