Konstruksi Sosial Janda
ZULFI APRIANI, Prof. Dr. Partini,SU
2018 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIKonstruksi Sosial Janda (Studi di Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen) ABSTRAK Hadirnya janda telah memunculkan konstruksi sosial yang beragam dalam masyarakat. Selanjutnya, janda pun dituntut untuk mampu bertahan dalam hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi fenomenologi. Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Subjek penelitian adalah janda, baik janda cerai maupun janda mati yang tinggal di Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Selanjutnya peneliti membagi janda ke dalam tiga kategori yaitu berdasarkan usia anak yang dimiliki, usia saat menjanda, dan penyebab menjanda. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, internet searching, dan studi di lapangan (wawancara, observasi, dan dokumentasi). Teknik keabsahan yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa janda yang ada di Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen baik janda cerai maupun janda mati mengalami momen triad dialektis seperti yang diungkapkan oleh Peter L. Berger. Momen triad dialektis tersebut meliputi proses eksternaliasi, objektivasi, dan internalisasi. Eksternalisasi yang dialami oleh janda berisi proses penyesuaian diri sebagai seorang janda di dunia sosio kultural. Selanjutnya, objektivasi merupakan suatu proses di mana janda melakukan proses pemisahan antara realitas yang ada di dalam dirinya dan di luar dirinya. Dalam momen ini pula, muncul adanya suatu nilai yang menyatakan bahwa janda merupakan status yang buruk. Momen terakhir yang dialami oleh janda adalah internalisasi. Dalam momen ini, janda mencoba menjadi dirinya sendiri terlepas dari berbagai pro dan kontra yang ditujukan kepada dirinya. Dalam analisis, peneliti juga menggunakan teori pendukung yaitu Teori Pilihan Rasional. Teori Pilihan Rasional digunakan untuk menganalisis strategi bertahan yang digunakan oleh janda dalam mempertahankan hidupnya. Pertama, baik janda cerai maupun janda mati memilih bekerja sebagai strategi utama dalam bertahan hidup. Kedua, strategi bertahan yang dipilih oleh beberapa janda ialah dengan menikah kembali. Dengan menikah, janda akan lebih fokus dalam mengurus anak. Selain itu, bebannya tidak terlalu berat karena peran sebagai pencari nafkah dimainkan oleh suaminya. Ketiga, peran anak dalam keluarga menjadi semakin kentara. Hal ini khususnya terjadi pada keluarga janda yang memiliki anak berusia dewasa. Anak memang belum mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara keselurahan. Akan tetapi, peran anak menjadi penting karena anak mampu mengambil alih beberapa pekerjaan rumah yang sebelumnya dikerjakan oleh ibu.
The Social Construction of Widow (Study in Desa Kalijaya, Alian Sub-district, Kebumen District) ABSTRACT The presence of widows has given rise to diverse social constructions in society. Furthermore, the widow was required to be able to survive in his life. This research uses qualitative method with phenomenology study. The paradigm used in this research is the paradigm of constructivism. The subject of the study was a widow, both divorced and widowed widows living in the village of Kalijaya, Alian sub-district, Kebumen district. Furthermore, researchers divide the widow into three categories: based on the age of the children they have, the age when widow, and the cause of widow. Sampling was done by purposive sampling technique. Data collection was done by library study, internet searching, and field study (interview, observation, and documentation). The validity technique used is triangulation. The results showed that the widows in the village of Kalijaya, Alian sub-district, Kebumen district, both divorced and widowed widows experienced a moment of dialectic triad as revealed by Peter L. Berger. The moment of the dialectical triad includes the process of externalization, objectivation, and internalization. The externality experienced by the widow contains the process of adjustment as a widow in the socio-cultural world. Furthermore, objectivation is a process in which a widow performs a process of separation between the reality within and outside of himself. In this moment also, the existence of a value that states that the widow is a bad status. The last moments experienced by the widow is internalization. In this moment, the widow tries to be herself irrespective of the various pros and cons addressed to her. In the analysis, the researchers also used the supporting theory of Rational Choice Theory. The Rational Choice Theory is used to analyze the survival strategies used by widows in survival. First, both divorced and widowed widows choose to work as the main strategies in survival. Second, the survival strategy chosen by some widows is by remarriage. By marriage, the widow will be more focused in taking care of the child. In addition, the burden is not too heavy because of the role as a breadwinner played by her husband. Third, the role of the child in the family becomes increasingly obvious. This is especially true of widows who have adult children. Children have not been able to meet the needs of the family as a whole. However, the role of the child becomes important because the child is able to take over some homework previously done by the mother.
Kata Kunci : Janda, Konstruksi Sosial, dan Strategi Bertahan