Assessment of Karyorrhexis Frequency in Buccal Mucosa Cells of Hairdressers in Sleman, Yogyakarta

PHAN,IVY KAI YI, Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc.; Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Penata rambut dalam pekerjaannya sering terpapar bahan kimia yang terdapat dalam produk rambut melalui inhalasi dan absorpsi. Produk cat rambut mengandung bahan kimia yang genotoksik dan sitotoksik, yang dapat meningkatkan anomali nukleus pada sel mukosa bukal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan kimia produk cat rambut kepada frekuensi karioreksis di sel mukosa bukal penata rambut di Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian ini terdiri dari 15 penata rambut wanita dan 15 subjek wanita sebagai kontrol dengan rentang usia dari 18 hingga 30 tahun. Sel mukosa bukal diambil dari rongga mulut dengan menggunakan metode sitologi eksfoliatif yang kemudian diwarnai dengan pewarna Papanicolaou. Spesimen dianalisis dengan menggunakan mikroskop cahaya untuk mengamati karioreksis. Frekuensi karioreksis adalah jumlah sel karioreksis per 1000 sel yang dihitung. Data kemudian dianalisis menggunakan uji T independent(p�0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan frekuensi karioreksis yang signifikan di sel mukosa bukal penata rambut dibandingkan dengan subjek kontrol. Disimpulkan bahwa paparan bahan kimia produk cat rambut dapat meningkatkan frekuensi karioreksis pada sel mukosa bukal penata rambut di Sleman, Yogyakarta.

Hairdressers are occupationally exposed to chemicals from hair products through inhalation and absorption. Hair products contain chemicals that are proven to be genotoxic and cytotoxic, which may cause an increase in nuclear abnormalities in the buccal mucosa cells. The aim of this study is to determine the effect of exposure to harmful chemical substances in hair dye products on the karyorrhexis frequency of buccal mucosa epithelial cells of hairdressers in Sleman, Yogyakarta. A total of 15 female hairdresser subjects and 15 female control subjects from the age group of 18 to 30 years were recruited. Buccal mucosa cells are collected using exfoliative cytology and later stained with Papanicolaou stain. Later, the specimens were analyzed for karyorrhexis using light microscope. Karyorrhexis frequency is counted as the number of karyorrhectic cells per 1000 cells counted. The result is then analyzed using independent T-test (p�0.05). Results from the study showed that there is a significant increase in karyorrhexis frequency in buccal mucosa cells of hairdressers compared to control subjects. This research concluded that occupational exposure to hair dye product chemicals increases the karyorrhexis frequency in buccal mucosa cells of hairdressers in Sleman, Yogyakarta.

Kata Kunci : Karyorrhexis, Buccal Mucosa Cells, Hairdressers