RESILIENSI SINGLE WORKING MOTHER PASCA SUAMI MENINGGAL (Studi Fenomenologi tentang Resiliensi pada Ibu sebagai Orangtua Tunggal yang Bekerja: Bangkit dengan Bersyukur)

GANIVASARI CITRA L, Muhana Sofiati Utami, Dr., M.S.

2018 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Ibu yang menjadi orangtua tunggal pasca suami meninggal memiliki berbagai masalah yang dihadapi. Menjadi tulang punggung keluarga sekaligus berperan sebagai ayah dan ibu dalam keluarga merupakan kesulitan tersendiri bagi ibu sebagai orangtua tunggal yang bekerja (single working mother). Kendati demikian, terdapat beberapa single working mother yang mampu kembali dengan cepat dari kondisi sulit dan mengalami adaptasi positif ketika menghadapi suatu masalah (resiliensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor makna dan mengetahui proses menuju resiliensi pada single working mother pasca suami meninggal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah responden adalah dua orang single working mother. Kedua responden memiliki profesi yang berbeda, responden pertama bekerja sebagai freelancer sedangkan responden kedua bekerja sebagai dosen. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan mewawancarai significant other yaitu anak responden. Analisis dilakukan dengan Interpretative Phenomenological Analysis. Proses resiliensi single working mother dipengaruhi oleh faktor risiko, faktor protektif, dan strategi koping permasalahan. Masalah yang berperan sebagai faktor risiko yang dihadapi single working mother adalah terkait finansial dan tuntutan peran sebagai satu-satunya orangtua untuk mengasuh anak dan sebagai tulang punggung keluarga. Faktor protektif yang mempengaruhi single working mother adalah dukungan keluarga, dukungan teman, dan religiusitas. Strategi koping yang dilakukan single working mother adalah menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna resiliensi pada single working mother adalah kondisi dimana individu mampu bangkit dari kesedihan dengan mengalami pertumbuhan dan memiliki insight yang ditandai oleh kemampuan individu untuk menerima diri, memiliki kemandirian, mensyukuri kondisi kehidupan dan memiliki religiusitas lebih tinggi.

Mothers who became single parents after their husband passed away have various problems encountered. Being the backbone of the family as well as the role of father and mother in the family is a particular difficulty for the mother as a single working mother. Nevertheless, there are several single working mothers who are able to return quickly from difficult conditions and experience positive adaptation when dealing with problems (resilience). This study aims to explore the meaning and the process towards resilience of single working mother after the husband passed away. The research method used is qualitative with phenomenology approach. The number of respondents are two single working mothers. Both respondents have different professions, first respondent works as freelancers while the second respondent works as a lecturer. The data were collected through semi-structured interviews. Testing the validity of data was done by interviewing respondent�s children as their significant other. The analysis was done by Interpretative Phenomenological Analysis. The process towards resilience of single working mother is influenced by risk factor, protective factor, and coping strategy of problem. The problem that acted as risk factor that single working mother faced are related to financial problems and role demands. Protective factors that affecting single working mother�s resilience process are family support, friend support, and religiosity. The coping strategy of single working mother are using problem focused coping and emotion focused coping. The results showed that the meaning of resilience of single working mother is a condition in which individuals are able to rise from grief by experiencing growth and have an insight characterized by the ability of individuals to accept themselves, have independence, grateful living conditions and have a higher religiosity.

Kata Kunci : rasa syukur, religiusitas, resiliensi, single working mother