Laporkan Masalah

Rencana Bisnis Pembudidayaan Ayam Potong Dengan Sistem Kandang Closed House Di Nusa Tenggara Timur (NTT) Dalam Bandingannya Dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Moh. Ardan Aji H., Sumiyana, Dr., M.Si., Ak., CA.,

2018 | Tesis | S2 Manajemen

Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang berperan mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan, khususnya pangan yang berasal dari hewan. Beternak ayam telah memberi kontribusi yang besar pada pendapatan asli daerah, menyerap tenaga kerja, menambah produktivitas masyarakat, dan daging ayam hasil dari peternakan ayam dapat memenuhi kebutuhan protein hewani. Pertumbuhan ayam broiler yang relatif cepat dapat menjadi saingan ayam kampung. Struktur produksi daging dunia maupun Indonesia didominasi oleh daging unggas. Usaha peternakan ayam broiler adalah salah satu andalan dalam subsektor peternakan di Indonesia. Pemerintah saat ini telah melakukan intervensi untuk mengaturkan suplai daging dan telur ayam ras dari hulu hingga hilir. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan supply-demand pasokan ayam potong sehingga harga ayam bisa stabil. Rencana bisnis pembudidayaan ayam potong dengan sistem kandang closed house di Nusa Tenggara (NTT) dalam bandingannya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggunakan rencana bisnis fungsional dengan memperhatikan risiko dan analisis dampak lingkungan yang akan terjadi pada bisnis ini. CV. Melati bertempat di Kupang, NTT. CV. Aji Utama menghasilkan ayam potong 120.000 ekor setiap periodenya. Di NTT belum ada usaha pembudidayaan ayam potong dengan menggunakan kandang sistem closed house. Konsumen yang menjadi fokus perusahaan adalah rumah potong ayam, dan pedagang besar yang beroperasi di NTT. Analisis sensitifitas investasi dilakukan berdasarkan 3 skenario yaitu skenario pesimis, moderat, dan optimis. Analisis sensitifitas yang akan dilakukan berdasarkan kematian ayam saat pemeliharaan, dan harga ayam potong hidup per kilo. Analisis kelayakan pembudidayaan di NTT akan dibandingkan dengan pembudidayaan di DIY. Nilai NPV di NTT Rp.28.603.541.242,60 sedangkan di DIY sebesar Rp.20.70.709.451.039,95. IRR di NTT sebesar 16,32% sedangkan di DIY sebesar 9,06%. Profitability Index (PI) di NTT sebesar 1,12 sedangkan di DI sebesar 0,92. Payback Period (PP) di NTT sebesar 3,46 tahun sedangkan di DIY sebesar 4,07 tahun. Berdasarkan NPV, IRR, PI dan payback period tersebut maka bisnis pembudidayaan ayam potong sistem kandang closed house di NTT dengan bandingannya dengan DIY ini layak diterapkan oleh CV. Aji Utama dalam 5 tahun ke depan.

Livestock is one of agriculture sub-sector which have a role in realizing food tenacity and security, especially food that comes from the animal. Chicken breeding has contributed significantly to local income, absorbing labor, increasing community productivity, and chicken meat from chicken farms to meet the needs of animal protein. The relatively fast growth of broiler chickens can be a rival of kampong chicken. Poultry meat dominates the structure of meat production in the world and Indonesia. Broiler farming business is one of the mainstays in the subsector farms in Indonesia. The government has now intervened to regulate the supply of chicken meat and eggs from upstream to downstream. This is done to maintain supply-demand supply chickens so chicken prices can be stable. The business plan for cage farming with closed house enclosure in Nusa Tenggara (NTT) in comparison with Yogyakarta Special Region (DIY) uses a functional business plan with due regard to risk and environmental impact analysis that will occur in this business. CV. Aji Utama is located in Kupang, NTT. CV. Aji Utama produces 120,000 chickens each time. In NTT there has been no chicken cultivation business by using enclosure of closed house system. Consumers who are the focus of the company are chicken slaughterhouses, and wholesalers operating in NTT. The analysis of investment sensitivity is based on three scenarios, namely pessimistic, moderate, and optimistic scenario. Sensitivity analysis will be performed based on chicken mortality during maintenance, and live chicken price per kilo. The feasibility analysis of cultivation in NTT will be compared with the cultivation in DIY. Value of NPV in NTT Rp.28.603.541.242,60 whereas in DIY Rp.20.70.709.451.039,95. IRR in NTT is 16.32% while in DIY is 9.06%. Profitability Index (PI) in NTT is 1.12 while in DI is 0.92. Payback Period (PP) in NTT is 3.46 years while in DIY is 4.07 years. Based on the NPV, IRR, PI and payback period then the business of cage farming cage closed house system in NTT with the comparison with DIY is feasible applied by CV. Aji Utama in the next five years.

Kata Kunci : Business Plan, Livestock, Broiler, Cage Closed House System, NPV, IRR, Profitability Index, Payback Period, NTT.

  1. S2-2018-376051-abstract.pdf  
  2. S2-2018-376051-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-376051-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-376051-title.pdf