EVALUASI MANAJEMEN SANITASI KAPAL PENUMPANG PT. PELNI (PERSERO) YANG BERSANDAR DI PELABUHAN LAUT BIMA
MUHAMMAD AL- IRSYAD, Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA
2018 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Kapal memiliki hubungan dengan kondisi kesehatan masyarakat, dikarenakan kapal menjadi lokasi terjadinya penyakit. Lingkungan kapal yang kecil dan terdiri atas berbagai penumpang, memungkinkan transmisi penyakit dari orang ke orang yang dapat menjadi sumber wabah penyakit. Sanitasi kapal sampai saat ini masih menjadi masalah akibat dari manajemen sanitasi kapal yang belum terlaksana dengan baik. Sementara itu, kapal sebagai moda transportasi laut yang sangat penting perannya, sangat dibutuhkan evaluasi manajemen sanitasi kapal ditengah upaya pemerintah selain memberikan kenyamanan bagi penumpang juga untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang tidak lepas dari peran dan fungsi kapal laut. Tujuan : Untuk mengevaluasi manajemen sanitasi kapal penumpang PT. PELNI (Persero) yang bersandar di Pelabuhan Laut Bima. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Peneliti mengeksplorasi kondisi dan pelaksanaan sanitasi kapal penumpang PT. PELNI (Persero) yang bersandar di Pelabuhan Laut Bima yaitu KM Wilis dan KM Binaiya. Hasil : Ditemukan penumpang kapal yang membuang sampah sembarangan, tidak menyiram toilet, merokok di area dilarang merokok. Pelaksanaan manajemen sanitasi di kapal belum maksimal dilihat dari lemahnya pengawasan kinerja cleaning service, pengeloaan sampah yang tidak baik. Sementara manajemen yang sudah terlaksana dengan baik, adalah penyediaan air bersih, dan pengendalian vektor penyakit. Pengawasan KKP tidak berjalan maksimal akibat kekurangan sumberdaya manusia dan peralatan. Kesimpulan : Manajemen sanitasi di kapal KM. Wilis dan KM. Binaiya belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Perlu adanya penyediaan fasilitas dan peralatan pendukung serta penguatan pengawasan baik dari pihak kapal dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) agar manajemen sanitasi kapal berjalan secara maksimal.
Background: The ship has a relationship with the public health condition because the Ship becomes the location of the disease. The small ship environment and consisting of various passengers, allowing the transmission of diseases from person to person that can be a source of disease. Ship sanitation is still becoming a problem as a result of the ship sanitation management that has not been done well. Meanwhile, the ship as a mode of sea transportation is very important role. It is urgently needed evaluation of sanitation management of the ship amid government efforts in addition to provide comfort for passengers and to restore Indonesia maritime glory that cannot be separated from the role and function of the ships. Objective: To evaluate sanitation management of the ship of PT. PELNI (Persero) leaning on Port of laut Bima. Method: This research uses qualitative research design with descriptive case study approach. Researcher exploring condition and implementation of sanitation of ship of PT. PELNI (Persero) leaning on Port of Bima namely KM Binaiya and KM Wilis. Result: Found passengers threw rubbish in the wrong place, do not flush toilets, smoking in no smoking areas. Implementation of sanitation management in the ship has not been maximally seen from the poor supervision of cleaning service performance, poor waste management. While those that have been well-implemented management, are the provision of clean water, and vector control of the disease. Port Health Office supervision is not running maximally due to lack of human resources and equipment. Conclusion: Sanitation management of KM. Wilis and KM. Binaiya has not implemented in accordance with existing provisions. It is necessary to provide facilities and supporting equipment as well as strengthening the supervision of both the ships and the Port Health Office so that the sanitation management of the ship runs optimally.
Kata Kunci : Kantor Kesehatan Pelabuhan, Manajemen, Pelabuhan Laut Bima, PT. PELNI, Sanitasi Kapal.