DAMPAK IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY KASUS BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) DENGAN PROSEDUR TRANSURETHRAL RESECTION DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

DION SULISTYO, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, Mmed, PhD ; Dr. dr. Rizaldy Pinson Taslim, Sp.S, M.Kes

2018 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Di era JKN, sangat penting bagi rumah sakit untuk mengimplementasikan clinical pathway sebagai strategi untuk mengendalikan mutu dan biaya perawatan. Rumah sakit Panti Rapih perlu meneliti dampak implementasi CP BPH terhadap mutu luaran klinis dan efisiensi biaya perawatan untuk menilai keberhasilan implementasi CP. Tujuan: Untuk mengukur dampak implementasi clinical pathway BPH terhadap efisiensi tarif dan mutu proses klinis (LoS) pasien BPH yang menjalani prosedur transurethral resection di RS Panti Rapih. Metode: Dilakukan studi observasional yang dirancang dengan pre and post test design terhadap data rekam medis pasien dengan diagnosa BPH dan menjalani prosedur transurethral resection. Data rekam medis diambil dari tahun 2014 (sebelum diterapkan CP BPH) dan tahun 2016 (sesudah diterapkan CP BPH). Hasil dan pembahasan: Tidak ada perbedaan bermakna antara rerata total tarif perawatan sebelum dan sesudah implementasi CP (p = 0,071). Rerata tarif obat diantara kedua kelompok meningkat sebanyak Rp 323.119 dengan nilai p = 0,005. Rerata tarif laboratorium dan radiologi-elektromedis pada kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik dengan nilai p = 0,083 dan p = 0,636. Rerata LoS mengalami penurunan sebanyak 1,27 hari (19,54%) sesudah implementasi CP dengan nilai p = 0,002. Implementasi CP terbukti menurunkan variasi lama perawatan dan penggunaan obat dan pemeriksaan penunjang dalam perawatan. Kesimpulan dan saran: Implementasi CP BPH secara statistik tidak berdampak signifikan menurunkan rerata total tarif perawatan pasien pada kasus BPH dengan prosedur transurethral resection, namun signifikan menurunkan rerata LoS. Penelitian lebih lanjut tentang dampak implementasi CP BPH diperlukan dengan menggunakan subyek lebih besar, variabel variasi perawatan, komitmen DPJP dan pengkajian tarif berdasarkan unit cost untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkret. RS Panti Rapih perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketaatan terhadap CP untuk mewujudkan kendali mutu dan biaya yang lebih baik.

Background: Using Clinical Pathway (CP) is crucial for hospital when Indonesia has decided to implementation Nahtional Health Insurance. Clinical Pathway becomes a strategy to controlling quality and cost of treatment. Panti Rapih as one of private hospital in Yogyakarta need to hold a research about impact of CP use for Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) cases towards quality of clinical output and efficiency of treatment cost as a method to assess the thriumph of CP use. Objective: Measuring impact of CP use for Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) toward cost efficiency and quality of clinical process (LoS) on patient with BPH who getting a treatment by transurethral resection procedure in Panti Rapih Hospital. Method: The research applied observational study with pre and post test design towards medical record data of patient diagnosed BPH and tretaed by transurethral resection procedure. Medical record data collected from 2014 (before CP applied) and 2016 (after CP has been applied). Result and Discussion: There was no significant difference between mean of total cost treatment before and after CP used (p = 0,071). The cost means between two groups increased as much as Rp 323,119 with p value = 0.005. There was no statistically significant difference between laboratory and radiology-electromedical costs in both groups with p = 0,083 and p = 0,636. LoS average decreased by 1.27 days (19.54%) after CP implementation with p value = 0.002. Conclusion and suggestion: Using clinical pathway of BPH statistically does not has a significant impact to reducing total mean of cost treatment on BPH cases with transurethral resection procedure. CP uses in treatment significantly reduces average of LoS. Future research about impact of CP uses for BPH cases are needed bigger research subject, reviewes treatment variation and cost analysis based unit cost to getting a clear description.

Kata Kunci : clinical pathway, BPH, transurethral resection, tarif perawatan, LoS