HUBUNGAN GEJALA KLINIS DAN LABORATORIS DENGAN DERAJAT KEPARAHAN INFEKSI DENGUE
RISMA NURLIM, dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D., Sp.A ; Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes., Sp.PK(K)
2018 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran TropisLatar belakang : Progresivitas infeksi demam berdarah dengue bervariasi pada setiap orang. Penilaian derajat keparahan sedini mungkin menentukan prognosis pasien dan diperlukan untuk penatalaksanaan yang adekuat, mencegah syok dan perdarahan lanjut. Gejala klinis dan tanda laboratoris dapat dipantau dan berbeda pada setiap derajat keparahan dengue sehingga diharapkan dapat digunakan untuk kewaspadaan dan monitoring pasien dengue. Tujuan : mengetahui hubungan gejala klinis dan laboratosris dengan derajat keparahan infeksi pada penyakit demam berdarah dengue. Metode : Penelitian observasional analitik yang dilakukan di RSUD Sleman dan RSUD Panembahan Senopati Bantul, DIY dengan desain kohort prospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan melihat rekam medis, hasil laboratorium dan anamnesis menggunakan kuisioner pada hari pertama pasien masuk rumah sakit dan diikuti selama perawatan. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat dilanjutkan dengan analisis multivariat pada variabel yang memiliki p<0,05 dengan IK=95%. Hasil : Diperoleh 72 pasien terdiri dari 46 dengue berat dan 26 dengue ringan. Dengue berat paling banyak dialami oleh usia 19-65 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Rerata lama demam 4 hari dengan lama perawatan 6 hari. Gejala klinis demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, petekie, mimisan dan perdarahan gusi tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan derajat dengue sedangkan muntah (OR=16,434), penurunan trombosit <100.000sel/mm3 (OR=7,999) dan peningkatan hematokrit >15% (OR=6,329) berhubungan dengan derajat dengue. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara gejala klinis (muntah serta tanda laboratoris penurunan trombosit <100.000sel/mm3 dan peningkatan hematokrit >15%) dengan derajat dengue.
Background: The progression of dengue hemorrhagic infection varies on everyone. Assessing the severity of dengue degree as early as possible determine the patients prognosis and is required for adequate management, preventing shock and further bleeding. Clinical symptoms and laboratory can be monitored and different in each degree of dengue so that it is can be used for vigilance and monitoring of dengue patients. Objective: To determine the association between clinical symptoms and laboratories with severity degree of dengue hemorrhagic fever. Methods: This research was an analytic observational study with prospective cohort design at RSUD Sleman and RSUD Panembahan Senopati Bantul, DIY. Subject of the research was determined from medical records, laboratory results and anamnesis using questionnaire on the first day of hospital admission and following during treatment. Statistical analysis was used bivariate analysis following by multivariate analysis on variables that have p<0,05 with CI=95%. Results: Seventy-two patient were included in this study consisting of 46 severe dengue patients and 26 mild dengue patients. Severe dengue was most commonly experienced by the age of 19-65 years and male gender. The average of fever length is 4 days and hospitalization length are 6 days. Clinical symptom fever, headache, myalgia, arthralgia, petechiae, nose bleeding and bleeding gum are not significant with dengue degrees while vomiting (OR=16,434), decrease of platelet counts <100.000cell/mm3 (OR=7,999) and hematocrit rise >15% (OR=6,329) were an association with dengue degrees. Conclusion: There is an association between clinical symptoms vomiting and laboratories signs (decreasing of platelet counts <100.000cell/mm3 and hematocrit rise >15%) with dengue degree.
Kata Kunci : Gejala klinis, derajat dengue, dengue ringan, dengue berat