ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TAK BERWUJUD INFRASTUKTUR TEKNOLOGI SESUAI DENGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 19 PADA PERUSAHAN PENYEDIA JASA TEKNOLOGI KEUANGAN STUDI KASUS: PT AMARTHA MIKRO FINTEK

BRAMANTYO ANUGRAH W, Sony Warsono, MAFIS., Ak., CA., Ph.D.,

2018 | Tesis | S2 Akuntansi

Aset tak berwujud menjadi salah satu pos yang diperhitungkan dalam penilaian sebuah entitas. Selain itu, ketidaktepatan dalam perlakuan akuntansi terhadap transaksi aset tak berwujud juga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan sebuah entitas. Pada entitas startup, investasi pada aset tak berwujud teknologi informasi menjadi strategi entitas untuk menciptakan kegiatan operasional menjadi lebih efektif dan efisien. Pengakuan aset tak berwujud pada laporan keuangan harus sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 19. PT Amartha Mikro Fintek merupakan salah satu startup yang melakukan investasi pada aset tak berwujud teknologi informasi yakni berupa platform p2p lending. Pada periode tahun 2015 dan 2016 dimana pada pada periode tersebut merupakan tahap perkenalan entitas beroperasi pada bisnis finansial teknologi, entitas tidak mengimplementasikan perlakuan akuntansi terhadap aset tak berwujud yang diciptakan internal seseuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yakni pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 19. Hal ini mengakibatkan tidak terlihatnya kontribusi nilai aset tak berwujud pada laporan posisi keuangan dan terlihat buruknya kinerja keuangan entitas. Oleh karena itu, peneliti merancang konsep penyerapan nilai perolehan aset tak berwujud menggunakan metode biaya dari nilai imbalan kerja (biaya gaji) yang diberikan entitas kepada karyawan yang memang direkrut dan didedikasikan dalam penciptaan dan pengembangan aset tak berwujud. Hasil implementasi penyerapan nilai aset tak berwujud pada PT Amartha Mikro Fintek pada tahun 2017 dengan menggunakan transaksi pada periode bulan Januari sampai dengan Oktober 2017 diperoleh nilai sebesar 2.769.000.000,00 yang dapat diserap menjadi nilai perolehan aset tak berwujud. Hal tersebut memperlihatkan bahwa terdapat pengeluaran biaya imbalan kerja pada PT Amartha Mikro Fintek yang dapat dikapitalisasi menjadi nilai perolehan aset tak berwujud yang pada tahun sebelumnya tidak dilakukan untuk meningkatkan nilai entitas dan memperbaiki kinerja keuangan entitas.

Intangible assets are among the items that are taken into account in the valuation of an entity. In addition, the inaccuracy in the accounting treatment of intangible asset transactions may also affect the financial performance of an entity. At startup entities, investing in the intangible assets of information technology becomes an entity's strategy to create operational activities more effectively and efficiently. The recognition of intangible assets in the financial statements shall be in accordance with the criteria set out in the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 19. PT Amartha Mikro Fintek is one of the startups that invest in the intangible assets of information technology that is in Peer to Peer (P2P) lending platform. In the period 2015 and 2016, wherein the period is the introductory stage of the entity operating in the business of financial technology, the entity does not implement the accounting treatment of intangible assets that are created internally in accordance with generally accepted accounting principles ie the statement of financial accounting standards (PSAK) No. 19. This results in the invisible contribution of the value of intangible assets in the statement of financial position and the poor financial performance of the entity. Therefore, the researchers drafted the concept of absorption of intangible asset value using the cost method of the employee benefits (salary) value provided by the entity to employees who are recruited and dedicated in the creation and development of intangible assets. The results of the implementation of absorption of intangible asset value at PT Amartha Mikro Fintek in 2017 by using transactions in the period of January to October 2017 obtained value of 2.769.000.000,00 which can be absorbed into the acquisition value of intangible assets. It shows that there is an expense of employee benefits expense in PT Amartha Mikro Fintek which can be capitalized into the acquisition value of intangible assets which in the previous year was not done to increase the value of the entity and improve the financial performance of the entity.

Kata Kunci : Aset tak berwujud, PSAK No. 19, meningkatkan nilai entitas, kinerja keuangan entitas/ Keywords: Intangible Assets, PSAK No. 19, increase the value of the entity, the financial performance of the entity.