POTENSI SENYAWA BIOAKTIF MARMELOSIN SEBAGAI AGEN PEREDUKSI AMONIA DAN TELUR LALAT PADA LIMBAH EKSKRETA AYAM PETELUR

BANGKIT LUTFIAJI S, Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D.; Yuny Erwanto, S.Pt., M.P., Ph.D.

2018 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa bioaktif marmelosin dari daging buah maja (Aegle marmelos) sebagai agent pereduksi amonia dan penghambat perkembangan lalat pada ekskreta ayam petelur di daerah tropis. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama adalah uji konsentrasi marmelosin pada buah maja yang berbeda pada setiap tahap kematangan buah (muda dan tua) dan yang difermentasi selama 10 hari dalam kondisi anaerob, tahap kedua adalah pengujian kemampuan marmelosin sebagai agen penghambat pertumbuhan bakteri urease, dan tahap ketiga adalah pengujian terhadap ekskreta ayam petelur untuk mereduksi amonia dan penghambat perkembangan lalat. Variabel yang diamati pada tahap pertama meliputi konsentrasi marmelosin, sedangkan variabel yang diamati pada tahap kedua dan ketiga adalah diameter daya hambat marmelosin, konsentrasi amonia, presentasi reduksi amonia, jumlah lalat dan larva lalat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tahap kematangan dan fermentasi buah maja berpengaruh sangat nyata terhadap konsentrasi marmelosin (P<0,01). Konsentrasi marmelosin pada buah maja muda, tua dan fermentasi berturut-turut adalah 108,65 �± 0,76; 65,82 �± 0,68 dan 23,01 �± 0,51 �µg/g, dengan regresi linier y = 58243x + 1110,1 dan nilai koefisien korelasi 0,9967. Perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terlihat pada uji diameter daya hambat marmelosin terhadap pertumbuhan bakteri urease dengan konsentrasi marmelosin 50, 100, 150, 200 �µg/ml dan kontrol (aquadest dan metanol) berturut-turut adalah 2,50 �± 0,75; 2,90 �± 0,75; 5,06 �± 0,41; 7,27 �± 0,50; 0; dan 0. Tahap ketiga yaitu tahap pengujian reduksi amonia menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), sedangkan pengujian larva lalat tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Reduksi amonia dan jumlah larva lalat pada perlakuan 5; 7,5; dan 10% ekstrak marmelosin serta kontrol (metanol 10 %) berturut-turut 35,03; 66,50; 70,23 dan 8,80%, dan 175,67 �± 10,79; 156,34 �± 32,75; 151,0 �± 31,43; 138,0 �± 10,54 dan 122,0 �± 30,51. Hasil uji reduksi amonia dan larva lalat membuktikan bahwa senyawa bioaktif marmelosin berpotensi sebagai agen pereduksi amonia dan penghambat perkembangan lalat.

This research aimed to investigate the potency of the marmelosin bioactive compound from the pulp of bael (Aegle marmelos) as an agent of ammonia reduction and the growth inhibition of flies on layer excreta at the tropical area. The study was conducted in 3 stages, the first stage was measuring of marmelosin concentration in the pulp of bael at a different stage of development and fermented pulp (10 days fermented with anaerobic condition), second stages was ability test of marmelsoin to growth inhibition of bacteria urease, and third stages were ammonia and fly observation. The observed variables in the first stage included the concentration of marmelosin. Diameter of growth inhibition, ammonia concentration, the percentage of ammonia reduction, number of flies and flies larva was observed in the second and third stage. The results showed that the difference between stage development and fermented pulp of bael had a highly significant effect on marmelosin concentration (P<0.01). The concentration of marmelosin in the immature, mature and fermented pulp of bael were 108.65 �± 0.76; 65.82 �± 0.68 and 23.01 �± 0.51 �µg/g, respectively. Linear regression was calculated as y = 58243 + 1110.1 and correlation coefficient was 0.9967. The ability of marmelosin bioactive compound to inhibit Escherichia coli growth had highly significant effect (P<0.01) compared to the control. The diameter of inhibiting growth of control (aquadest and methanol) and marmelosin (50, 100,150, and 200 �µg/ml) were 0; 0; 2.50 �± 0.75; 2.90 �± 0.75; 5.06 �± 0.41, and 7.27 �± 0.50, respectively. The results of third stages of reduction ammonia test showed had a highly significant effect (P<0.01), whereas flies larva test not significant (P>0.05). The reduction of ammonia and amount of flies in the treatment 0.5; 7.5 and 10% extract marmelosin and control (methanol 10%) were 35.03; 66.50; 70.23 and 8.80% and 175.67 �± 10.79; 156.34 �± 32.75; 151.0 �± 31.43; 138.0 �± 10.54 and 122.0 �± 30.51, respectively. The results of ammonia and flies larva reduction showed that marmelosin bioactive compound has the potency as ammonia reduction agent and flies growth inhibitor.

Kata Kunci : Aegle marmelos, Amonia, High Performance Liquid Chromatography, Marmelosin, Urease