STUDI PERBANDINGAN PENGELOLAAN WADUK DALAM USAHA MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI PADI (Studi Kasus: Waduk Gondang Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen)
TOGA PATRIA WIBOWO, Prof.Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai., S.Si.,M.Sc
2018 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganBanjir dan kekeringan merupakan dua kejadian ekstrimitas yang biasa dialami di banyak Negara tropis. Salah satu solusi yang realistis yang dapat dilakukan adalah pembangunan infrastruktur waduk. Namun dalam perkembangannya selain dengan infrastruktur waduk diperlukan juga pengelolaan yang baik. Terdapat dua model pengelolaan yaitu secara swadaya masyarakat dan pengelolaan non swadaya. Banyak aspek yang mendasari Penentuan model pengelolaan waduk di suatu wilayah. Sehingga diperlukan kajian mendalam untuk menentukan model pengelolaan waduk yang tepat. Dengan pengelolaan waduk yang tepat maka fungsi waduk dapat berjalan efektif dan efisien. Waduk Gondang merupakan waduk yang direncanakan mengaliri sistem irigasi di dua Kabupaten yaitu Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Masyarakat petani di Kabupaten Sragen sering mengalami masalah kekeringan pada saat musim kemarau, sehingga masyarakat petani sering mengalami gagal panen pada saat musim kering. Sedangkan masyarakat petani di Kabupaten Karanganyar sering terjadi musibah kebanjiran, sehingga petani di Karanganyar juga sering mengalami gagal panen. Metode pengelolaan waduk yang melibatkan masyarakat, ditunjukkan dengan antusias petani yang baik dan peran serta petani yang aktif dalam proses pembangunan maka kecenderungan masyarakat mengelola waduk secara swadaya sangat dimungkinkan. Selain itu dengan pengelolaan secara swadaya oleh masyarakat petani sendiri dapat mengurangi konflik pembagian air dalam proses pengaliran sawah di lapangan. Dan juga pengelolaan waduk secara swadaya oleh masyarakat, sebagai sumber pengaliran irigasi dapat lebih efektif dan tepat sasaran. Sedangkan pengelolaan waduk secara non swadaya menunjukkan yang hasil kurang tepat. Hal ini dikarenakan pengelolaan non swadaya cenderung lambat dalam pengambilan keputusan sedangkan untuk masalah air irigasi petani menginginkan proses yang cepat. Selain itu juga pengelolaan non swadaya cenderung berpotensi menimbulkan banyak konflik di masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, pembangunan waduk Gondang sangat diperlukan oleh masyarakat petani di kedua kabupaten. Pengelolaan waduk Gondang secara swadaya oleh masyarakat petani menjadi pilihan yang dapat meningkatkan efektivitas dari fungsi waduk Gondang. Dengan pengelolaan yang baik oleh masyarakat petani diharapkan produktifitas sawah juga akan meningkat. Dengan produktifitas sawah yang meningkat maka kedaulatan pangan dapat tercapai
Floods and droughts are two of the most common extremity occurrences in many tropical countries. One of the realistic solutions that can be done is the construction of infrastructure reservoirs. However, in its development, besides with the reservoir infrastructure, good management is also needed. There are two management models that are self-supporting and non-self-management. Many of the underlying aspects of determining the model of reservoir management in a region. So it needs in-depth study to determine the model of proper reservoir management. With proper reservoir management, the reservoir function can be effective and efficient. Gondang Reservoir is a reservoir planned to flow through irrigation systems in two districts of Sragen and Kabupaten Karanganyar. Farming communities in Sragen often experience drought problems during the dry season, so farmers often experience crop failure during the dry season. While the farming community in Karanganyar District flood often occurs, so farmers in Karanganyar also often experience crop failure. Methods of reservoir management involving the community, shown by the enthusiasm of good farmers and the participation of farmers who are active in the development process, the tendency of people to manage the reservoir independently is possible. In addition, by self-managed by the farmers themselves can reduce water distribution conflicts in the process of drainage in the field. And also the management of reservoirs self-supporting by the community, as a source of irrigation drainage can be more effective and targeted. While the management of reservoirs in non-self-reliance shows that the results are less precise. This is because non-self-supporting management tends to be slow in making decisions while for irrigation water problems farmers want a fast process. In addition, non-self-managed management tends to have the potential to create many conflicts in the community. This study concludes that the construction of Gondang reservoir is needed by farmers in both districts. The management of Gondang Reservoir by self-supporting by farmers is an option that can increase the effectiveness of the Gondang reservoir function. With good management by the farmers, the community is expected to increase the productivity of rice fields. With increasing rice productivity, food sovereignty can be achieved
Kata Kunci : Petani, Waduk, Irigasi, Swadaya, Kedaulatan pangan