DIPLOMASI UNITED NATIONS-WORLD FOOD PROGRAMME TERHADAP PEMERINTAH KOREA UTARA DALAM ISU KERENTANAN PANGAN
NADIA HUMAIRA A, Dr. Siti Mutiah Setiawati, MA
2018 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan InternasionalTesis ini bertujuan untuk menganalisa diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh United Nations - World Food Programme terhadap pemerintah Korea Utara. Permasalahan kerentanan pangan yang dialami oleh rakyat Korea Utara merupakan tanggung jawab bersama masyarakat internasional untuk mengentaskan masalah yang timbul akibat kerentanan pangan tersebut, yakni kelaparan. Dalam hal ini, untuk melihat upaya United Nations - World Food Programme, penulis menggunakan konsep diplomasi kemanusiaan untuk membantu menganalisa diplomasi seperti apa yang digunakan oleh United Nations - World Food Programme untuk meyakinkan pemerintah Korea Utara agar para staf United Nations diizinkan memasuki wilayah Korea Utara untuk melaksanakan proyek asistensi dan penyaluran bantuan pangan. United Nations - World Food Programme berusaha untuk meyakinkan pemerintah Korea Utara bahwa di era globalisasi ini, keamanan non-tradisional seperti pengentasan kelaparan merupakan prioritas utama yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan bukan lagi keamanan tradisional, yakni penguatan kapasitas militer. Selain itu, penulis juga melakukan analisa mengenai adanya perubahan sikap Korea Utara yang pada awalnya tertutup menjadi lebih terbuka terhadap bantuan yang diberikan oleh United Nations - World Food Programme dengan menggunakan konsep interdependensi kompleks. Selama melakukan diplomasi kemanusiaan terhadap pemerintah Korea Utara, banyak tantangan yang mengancam eksistensi United Nations - World Food Programme di Korea Utara, baik dari pemerintah Korea Utara maupun yang berasal dari internal United Nations - World Food Programme itu sendiri.
The aim of this thesis was to analyze the humanitarian diplomacy conducted by the United Nations - World Food Programme against the North Korean government. The problem of food vulnerability experienced by North Korean people is the joint responsibility of the international community to alleviate the problems from the food vulnerability, namely famine. In this regard, to see the efforts of the United Nations - World Food Programme, the author use the concept of humanitarian diplomacy to analyze what diplomacy is used by the United Nations - World Food Programme to convince the North Korean government that United Nations staff are allowed to enter the territory of North Korea in order to undertook food aid assistance and food distribution assistance. The United Nations - World Food Programme seeks to convince the North Korean government that in this era of globalization, non-traditional security such as famine eradication is a key priority for governments must achieve and no longer focusing on traditional security, capacity-building military. In addition, the author also analyzed the changing attitude of North Korea that was initially closed to be more open to the assistance provided by the United Nations - World Food Programme by using the concept of complex interdependence. During the humanitarian diplomacy of the North Korean government, there were many challenges that threaten the existence of United Nations - World Food Programme in North Korea, either from North Korea government or from internal United Nations - World Food Programme itself.
Kata Kunci : Humanitarian Diplomacy, United Nations - World Food Programme, North Korea, Food Vulnerability, Famine.