Laporkan Masalah

EKOLOGI DAN PRODUKSI PATI SAGU (Metroxylon sago Rottb) DI HUTAN ALAM PAPUA

BATSEBA ALFONSINA SURIPATTY, Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P,;Dr . Sa t yawa n Pud ya tmok o, S.Hut . , M.Sc;Dr. Budiadi, S.Hut.,M.Agr.Sc

2018 | Disertasi | S3 Ilmu Kehutanan

Tumbuhan (Metroxylon sago Rottb) merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di sekitar rawa dan lahan tergenang air di daerah tropis. Tanaman tumbuh pada lahan berlumpur dengan kuantitas air yang sangat bervariasi mulai dari lahan kering sampai lahan tergenang tetap. Makin lama penggenangan lahan, pertumbuhan tanaman muda (tunas/semai) sangat cepat, tetapi pertumbuhan pada tingkat pohon lambat dan produksi pati sangat kurang . Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi dan sebaran varietas lokal (Metroxylon sago Rottb) yang ada di hutan alam, mengetahui keanekaragaman varietas (Metroxylon sago Rottb) yang hidup di hutan alam Seget dan Kainui, mengetahui hubungan pertumbuhan (Metroxylon sago Rottb) dengan faktor lingkungan seperti porositas tanah, pH air, kelembaban, cahaya dan vegetasi serta menganalisis produktivitas pati dari pohon (Metroxylon sago Rottb) yang telah ditentukan. Untuk memperoleh data varietas dan pertumbuhan serta data pati maka di buatkan petak ukur pada dua lokasi sebanyak 500 PU. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus Indeks Nilai Penting (INP) untuk mengetahui kelimpahan jenis menggunakan penyelesaian statistik Indeks Disparsi (ID) untuk mengetahui pola distribusi spesial varietas , menggunakan Indeks Keragaman Shanon (H) untuk mengetahui keanekaragaman jenis . Untuk mengetahui pertumbuhan dengan faktor lingkungan digunakan persamaan regresi berganda. Sedangkan mengetahui prodiktifitas pati dengan kepadatan pohon digunakan beberapa formula seperti digunakan oleh Flach (1983), serta menghitung hubungan berat pati dengan dimensi pohon menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis menyatakan bahwa komposisi (Metroxylon sago Rottb) dihutan alam Seget terdiri varietas Wahna, varietas Wamda, varietas Amiri, varietas Wirere dan varietas Wafok dan varietas yang ditemukan pada hutan alam kainui yaitu varietas Amiri, varietas Anangbatang dan varietas Kurai. Pada Kedua loksi penelitian terdapat kesamaan komposisi jenis yaitu varietas Wamda sama dengan varietas Kurai serta varietas Anangbatang sama dengan varietas Wirere. Sebaran jenis yang ditemui yaitu berkelompok pada kedua hutan alam dengan INP yang tertinggi di hutan Seget Papua Barat adalah Metroxylon sago Rottb varietas Wamda dan untuk lokasi Kainui Papua adalah Metroxylon sago Rottb varietas Anangbatang. Jenis indeks keanekaragaman (H) lokasi hutan alam Seget lebih besar dari lokasi Kainui untuk semua tingkat pertumbuhan. Nilai yang dihasilkan menunjukan nilai keanekaragaman yang sedang yakni nilai berkisar antara 1,5-3,38. Hubunganpertumbuhan dengan faktor lingkungan porositas tanah, PH air, kelembaban, cahaya dan vegetasi dihasilkan bahwa secara umum air mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan . Rata-rata kandungan pati dan berat pati berpengaru sangat nyata terhadap daerah zona kering, temporer dan rawa. Varietas yang mempunyai nilai rata-rata kandungan pati dan berat pati tertinggi adalah berturut-turut jenis Anangbatang, varietas Wafok, kemudian varietas Wamda, dan varietas Amiri.

Plants (Metroxylon sago Rottb) is a type of palm plant that grows around the swamp and waterlogged land in the tropics. Plants grow on muddy land with very varied water quantities ranging from dry land to constantly inundated land. The longer the flooding of the land, the growth of young plants (shoots / seedlings) is very fast, but growth at the slow tree level and starch production is very less. This study aims to determine the composition and distribution of local varieties (Metroxylon sago Rottb) in natural forests, to know the diversity of varieties (Metroxylon sago Rottb) that live in the natural forest of Seget and Kainui, to know the growth relationship (Metroxylon sago Rottb) with environmental factors such as porosity soil, pH of water, moisture, light and vegetation as well as analyzing the productivity of starch from the tree (Metroxylon sago Rottb) that has been determined. To obtain data of varieties and growth and data of starch then made plot in two locations as much 500 PU. The data obtained were then analyzed by using the Importance Value Index (INP) formula to find out the species abundance using the Dispopulory Index (ID) statistical solution to find out the special distribution patterns of the varieties, using the Shanon Diversity Index (H ') to know the species diversity. To know the growth with environmental factors used multiple regression equation. While knowing the productivity of starch with tree density used some formula as used by Flach (1983), and calculate the relationship of starch weight with dimension of tree using product moment correlation. . The result of analysis stated that the composition (Metroxylon sago Rottb) in the Seget nature consists of Wahna variety, Wamda varieties, Amiri varieties, Wirere varieties and Wafok varieties and varieties found in natural forest of kainui ie Amiri varieties, Anangbatang varieties and Kurai varieties. At both research sites there are similarity of species composition ie Wamda varieties equal to Kurai varieties and varieties of Anangbatang same with Wirere varieties. The distribution of species encountered in clusters in the two natural forests with the highest INP in the forest of Seget West Papua is the Metroxylon sago Rottb varieties of Wamda and for the location of Kainui Papua is the Metroxylon sago Rottb varieties of Anangbatang. The diversity index type (H ') of the Seget natural forest location is greater than Kainui's location for all growth rates. The resulting value shows a moderate diversity of values ranging from 1.5 to 3.38. Growth relationships with environmental factors of soil porosity, water pH, moisture, light and vegetation resulted in general water having an influence on growth. The average starch content and the weight of the novelty starch were very significant against the dry, temporary and swamp zone areas. Varieties that have the average value of starch content and the highest starch weight are successively Anangbatang type, Wafok variety, then Wamda varieties, and Amiri varieties.

Kata Kunci : sago, Kainui-Seget, diversity, pati productivity;Kainui-Seget, keanekaragaman, produktivitas pati


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.