PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C PADA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus sp.) YANG TERINFEKSI IRIDOVIRUS SECARA HISTOPATOLOGI
HANI KHOIRIYAH, Prof. drh. Kurniasih, M.VSc., Ph.D. ; Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, MP
2018 | Tesis | S2 Sain VeterinerKendala utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha budidaya ikan kerapu adalah timbulnya penyakit. Infeksi iridovirus pada ikan dapat menyebabkan kematian massal 80-90%. Vitamin C diharapkan dapat meningkatkan daya tahan hidup benih ikan kerapu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C dalam meningkatkan daya tahan hidup benih ikan kerapu, melihat perubahan histopatologi yang diberi vitamin C dan tanpa vitamin C, dan mengetahui Polymerase Chain Reaction (PCR) dari perlakuan ikan kerapu terhadap infeksi iridovirus. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan kerapu betina sehat sebanyak 60 ekor dan 12 ekor ikan kerapu terinfeksi iridovirus secara alami dibagi dalam 4 kelompok, masing masing kelompok berjumlah 15 ekor ikan sehat dan 4 ekor ikan positif iridovirus, kecuali perlakuan ikan kelompok 2. Kelompok 1 infeksi tapi tidak diberikan vitamin C (kontrol), kelompok 2 diberi vitamin C dengan dosis 10 ppm, kelompok 3 infeksi dan diberi vitamin C dengan dosis 10 ppm, dan kelompok 4 infeksi dan diberi vitamin C dengan dosis 20 ppm. Pemberian vitamin C dilakukan selama 4 jam selama satu minggu secara perendaman, kecuali kelompok 1. Semua ikan perlakuan dinekropsi setelah dua minggu. Perubahan histopatologi dengan pemberian vitamin C dapat menghambat terjadinya infeksi iridovirus. Kelompok yang diberi vitamin C konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm tampak normal atau tidak ditemukan adanya inklusi bodi dalam melanomakrofag seperti pada ikan yang terinfeksi iridovirus secara alami terlihat pada hati, ginjal, dan limpa. Kelompok ikan yang hanya diberi vitamin C 10 ppm tampak normal. Hasil PCR menunjukkan band negatif pada kelompok 2, 3, 4 dan band positif pada 570 bp dari ikan kelompok 1 yang terinfeksi iridovirus tanpa diberi vitamin C. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dapat meningkatan daya tahan benih ikan kerapu terhadap infeksi iridovirus secara kohabitasi.
The main obstacle faced in the development of grouper fish farming is the incidence of disease. Iridovirus infection in fish can cause mass death of 80-90%. Vitamin C is expected to increase the survival of grouper seeds. This study aims to determine the effect of vitamin C in improving the survival rate of grouper seeds, to see histopathologic changes given vitamin C and without vitamin C, and to know Polymerase Chain Reaction (PCR) from grouper treatment against iridovirus infection. Animals used in this study were 60 healthy female grouper and 12 fish grouper infected with iridovirus naturally divided into 4 groups, each group consisted of 15 fishes and 4 iridovirus positive fish, except group 2 fish treatment 1 infection but not given vitamin C (control), group 2 was given vitamin C with a dose of 10 ppm, group 3 infections and given vitamin C with a dose of 10 ppm, and group 4 infections and given vitamin C at a dose of 20 ppm. Vitamin C was administered for 4 hours during one week immersion, except group 1. All fish treated were dinecropsed after two weeks. Histopathologic changes with the administration of vitamin C can inhibit the occurrence of iridovirus infection. Groups given vitamin C concentrations of 10 ppm and 20 ppm appear normal or absent body inclusions in melanomacrophages such as iridovirus-infected fish are naturally seen in the liver, kidneys, and spleen. Group of fish that only given vitamin C 10 ppm looks normal. PCR results showed negative bands in groups 2, 3, 4 and positive bands in 570 bp of group 1 fish infected with iridovirus without vitamin C. This study showed that vitamin C supplementation increased the resistance of grouper seeds to cohabitation iridovirus infections.
Kata Kunci : Ikan Kerapu, Iridovirus, Vitamin C, Histopatologi, dan Molekuler , Grouper, Iridovirus, Vitamin C, Histopathology, and Molecular