HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PREVALENSI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) TERHADAP WANITA DI DUSUN SIDOKERTO, DESA PURWOMARTANI, KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
VINCENT WIRAWAN EKA, dr. Wikan Basworo, Sp.F.; dr. IBG. Surya Putra Pidada, Sp.F.
2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar belakang: Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan masalah rumit yang masih terjadi di masyarakat. Dampak KDRT yaitu masalah kesehatan seperti penyakit menular, kelainan jiwa dan neurologis, dan seksual dan reproduktif. Tidak ada faktor tunggal yang dapat menjelaskan mengapa dapat terjadi KDRT, namun KDRT dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, seperti pencapaian akademis yang rendah. Usaha untuk mengurangi KDRT telah dilakukan oleh banyak pihak. Salah satu rekomendasi yang tercantum dalam World report on violence and health, Chapter 4 yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mendalami pemahaman tentang KDRT adalah dengan cara melakukan penelitian terhadap KDRT. Tujuan: Untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi prevalensi KDRT di Dusun Sidokerto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan desain cross- sectional. Hasil: Dari sampel (n=86) didapatkan 9 kasus dengan kekerasan emosional dan 9 kasus dengan kekerasan ekonomis. Analisis Spearman correlation antara tingkat pendidikan wanita, usia wanita, perbedaan usia dan kesenjangan pendidiikan dengan prevalensi KDRT tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, usia, perbedaan usia, dan kesenjangan pendidikan, dengan prevalensi Kekerasan dalam Rumah Tangga di Dusun Sidokerto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Background: Domestic Violence (DV) is a complex problem in society. DV causes multiple health problems, such as sexually transmitted diseases, psychiatric and neurological disorder, and sexual and reproductive disorders. There is no single factor that can explain why DV happens, but DV can be influenced by few risk factors, such as low academic achievement. Efforts to reduce DV has been carried out by many sides. One of the recommendations from the fourth chapter of World report on violence and health, published by the World Health Organization (WHO) is to deepen our understanding of DV by doing research on DV. Objectives: To study the risk factors contributing to the prevalence of DV in Dusun Sidokerto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Method: This is an observational analytic research with a cross-sectional design. Results: 9 cases of emotional DV and 9 cases of economic DV was found from the sample (n=86). Spearman correlation analysis between woman's age, woman's education, age difference, and education discrepancy, and the prevalence of DV, found no significant correlation. Conclusion: There is no significant correlation between woman's age, woman's education, age difference, and education discrepancy, and the prevalence of DV in Dusun Sidokerto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata Kunci : Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), tingkat pendidikan, usia, prevalensi, wanita pedesaan, faktor risiko