PERILAKU RUMAH TANGGA PERKOTAAN DALAM MENGHASILKAN SAMPAH MAKANAN DI KECAMATAN PAKUALAMAN KOTA YOGYAKARTA
DENI SAPUTRA, Anna Maria Sri Asih S.T.,M.Sc.,Ph.D
2018 | Tesis | S2 Teknik IndustriIndonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke 4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Jumlah penduduk yang menghuni daerah perkotaan juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (2014) tentang proyeksi persentase jumlah penduduk perkotaan dari tahun 2010-2035 sekitar 66,6%. Hal tersebut juga terlihat dari laju pertambahan jumlah rumah tangga pada tahun 2013 sebanyak 64.041.200 dan mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 65.588.400 rumah tangga. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dalam suatu kota, maka limbah yang dihasilkanpun semakin besar pula. Komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah rumah tangga. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya food waste, salah satu yang menjadi penyebab utamanya adalah perilaku konsumen. Untuk itu penelitian terkait perilaku dari rumah tangga dalam menghasilkan sampah makanan penting dilakukan, dengan harapan bisa ditemukan pola perilaku seperti apa yang akan menghasilkan sampah makanan yang paling banyak. Penelitian ini berbeda dan menarik untuk dilakukan karena belum ada di Indonesia ini yang melakukan penelitian terhadap pola perilaku rumah tangga dalam membuang sampah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan jumlah sampah makanan semakin banyak. Metode yang dilakukan adalah dengan cara survey dan menganalisis faktor-faktor perilaku yang ada di rumah tangga perkotaan yang ada di kecamatan Pakualaman kota Yogyakarta dalam membuang sampah makanan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS adalah bagian dari Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitain ini diperoleh bahwa faktor yang berhubungan langsung dengan jumlah sampah yang dihasilkan adalah kebiasaan membuang maknaan dikarenakan bosan terhadap makanan dan membuang makanan karena rasa makanan sudah tidak enak (food management), selain itu membuang sampah dikarenakan mengambil dan memasak berlebih (food propotion) juga menjadi penyebab rumah tangga dalam menghasilkan sampah makanan. Adapun faktor yang tidak berhubungan langsung terhadap jumlah sampah yang dihasilkan adalah semakin tinggi status sosial seseorang di masyarakat, dan apabila orang tersebut juga memiliki kebiasaan berbelanja berlebihan dikarenakan adanya diskon dan tampilan menarik, preferensi makanan yang buruk, memiliki kebiasaan membuang makanan dikarenakan bosan dan rasa makanan tidak enak, serta memiliki kebiasaan membuang makanan dikarenakan berlebihan mengambil dan memasak makanan menyebabkan jumlah sampah makanan semakin banyak.
Indonesia is one of the most populous countries in the world. Indonesia is ranked 4th in the world after China, India, and America. The number of people who live in urban areas also increases every year. Recorded in the report of BPS (2014) on the projection of the percentage of urban population from the year 2010-2035 about 66,6%. This is also evident from the increase in the number of households in 2013 by 64.041.200 and increased in 2015 to 65.588.400 households. As the population increases in a city, the waste generated is also greater. The composition of waste in Indonesia is dominated by household waste. Several factors that cause food waste, one of the main causes is consumer behavior. Therefore, research on the behavior of households in producing food waste is important, in the hope that a pattern of behavior can be found that will produce the most food waste. This study is different and interesting to do because there is no in Indonesia is doing research on the pattern of household behavior in the disposal of food waste. This study aims to determine the factors that cause the amount of food waste more and more. The method is to survey and analyze the behavioral factors in urban households in Pakualaman sub-district of Yogyakarta to produce food waste by using Partial Least Square (PLS) method. PLS is part of Structural Equation Modeling (SEM). The result of this research is obtained that the factors that directly related to the amount of waste generated is the habit of throwing away food waste due to bored of food and disposing of food because the taste of food is not good (food management), besides throwing waste due to take and cooking excess (food propotion) is also the cause of households in producing food waste. The factors that are not directly related to the amount of waste generated are the higher the social status of a person in the community, and if the person also has excessive shopping habits due to discounts and attractive appearance, poor food preferences, have a habit of throwing food due to boredom and taste of food bad, and have a habit of throwing food due to excessive take and cook food cause the amount of food waste more and more.
Kata Kunci : Food losses, food waste, partial least square, perilaku, rumah tangga