Laporkan Masalah

EKSISTENSI DAN PERKEMBANGAN TRADISI RITUALWOR PADA MASYARAKAT BIAK DORERI DI MANOKWARI PAPUA BARAT

JASAHDIN SARAGIH, Prof. Dr. VICTOR GANAP, M.Ed; Dr.phil. VISSIA ITA YULIANTO

2018 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian ini mengkaji tradisi ritual yang disebut Wor pada masyarakat Biak Doreri di Manokwari. Penyajian Tradisi Ritual Wor menggunakan nyanyian, tarian serta permainan alat musik sebagai unsur dalam pelaksanaannya. Adanya bentuk-bentuk seni tersebut dapat dilihat sebagai suatu seni pertunjukan. Tradisi Ritual Wor memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat Biak Doreri seperti fungsi hiburan, fungsi presentasi estetis, fungsi komunikasi, fungsi pengikat solidaritas, fungsi pengintegrasian masyarakat, fungsi pengungkapan emosional, fungsi simbolik atau perlambangan, fungsi reaksi jasmani, fungsi propaganda keagamaan dan fungsi kesinambungan budaya. Tradisi Ritual Wor disajikan dalam tahapan-tahapan siklus kehidupan dan pencapaian-pencapaian individu maupun kelompok masyarakat Biak Doreri. Interaksi sosial politik dan kemajuan zaman menyebabkan berbagai perubahan pada masyarakat Biak Doreri yang berpengaruh pada eksistensi Tradisi Ritual Wor. Masuknya Agama Kristen, pemerintahan kolonial Belanda, kemajuan zaman merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap eksistensi dan perkembangan Tradisi Ritual Wor. Tradisi Ritual Wor memiliki nyanyian dengan ciri khas yang membedakannya dengan nyanyian lain, sekaligus menjadi identitas budaya musikal masyarakat Biak Doreri. Upaya-upaya mempertahankan eksistensi Tradisi Ritual Wor dan nyanyiannya tetap dilakukan masyarakat Biak Doreri. Pengaruh sosial politik dan perkembangan zaman menyebabkan konteks penyajian berkurang, sehingga dilakukan adaptasi dan pengembangan fungsi baru yang menggantikan fungsi-fungsi sebelumnya. Dalam perkembangannya, terdapat nyanyian-nyanyian Wor yang disajikan di luar konteks tradisi ritual, sementara ada pula Tradisi Ritual Wor yang diisi dengan sajian musik yang baru.

This research examines the ritual tradition called Wor on the Biak Doreri community in Manokwari. Presentation of the Wor Ritual Tradition involves singing, dancing and playing a musical instrument in its execution. The existence of those art acts can be seen as a form of performing art. Wor ritual tradition has several functions for the Biak Doreri people, such as entertainment function, aesthetic presentation function, communication function, solidarity binding function, community integration function, emotional expression function, symbolic function, physical response function, religious propaganda function and cultural continuity function. The Wor ritual tradition is presented in the stages of the life cycle and achievements of individuals and groups of the Biak Doreri community. Sociopolitical interactions and progress of times caused various changes in the Biak Doreri people that influenced the existence of the Wor ritual tradition. The entry of Christianity, Dutch colonial government as well as changing times were important factors in the transformation and development of Wor performances. The Wor ritual tradition has a distinctive song that distinguishes it from other songs, as well as the musical identity of the Biak Doreri community. Efforts to maintain the existence of the Wor ritual tradition and the songs are still done by Biak Doreri people. The socio-political influence and current development lead to a diminution of the context of presentation, so that adaptation and development of new functions replace the previous functions. Over time, there are Wor songs that are presented outside the context of ritual tradition, while there is also a Ritual Wor Tradition filled with new kind of music.

Kata Kunci : Biak Doreri, Papua, ritual, tradition, Wor.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.