Strategi Komunikasi dalam Membangun Literasi Buku pada Pemuda melalui Media Komunitas Radio Buku di Yogyakarta
ELYVIA INAYAH, Ir. F. Trisakti Haryadi, M.Si.,Ph.D; Endang Sulastri, S.Pt.,M.A.,Ph.D
2018 | Tesis | S2 Penyuluhan dan Komunikasi PembangunanPembangunan literasi buku terbentur dua persoalan besar yaitu persoalan distribusi dan berkembangnya teknologi internet. Pemerintah telah mengupayakan pembangunan fasilitas, namun upaya ini tidak membantu literasi buku berkembang, khususnya pada kalangan pemuda. Salah satu komunitas bernama Yayasan Indonesia Buku membentuk media bernama Radio Buku. Radio Buku merupakan media komunitas berbasis internet yang lokasinya berada di Sewon, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi komunikasi dalam media komunitas Radio Buku dalam membangun literasi buku pada pemuda serta menerangkan bagaimana aktualisasi literasi buku dalam Radio Buku. Perspektif komunikasi partisipatoris dan teori problem-posing education (Paulo Freire) digunakan untuk menjelaskan lebih detail fenomena komunikasi dalam Radio Buku. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi dipakai sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini menggambarkan, selain menjalankan program radio, Radio Buku memiliki empat program di luar studio antara lain Kelas Volunteer Radio Buku, Kelas Menulis Esai, Klub Baca Radiobuku, dan Booklovers Festival. Persoalan literasi buku pada era internet memantik Radio Buku untuk merancang strategi komunikasi yang dapat merangkul kalangan milenial. Radio Buku berupaya menjembatani perkembangan teknologi komunikasi serta pentingnya kebutuhan literasi buku dengan mengoptimalkan media sosial sebagai saluran komunikasi. Beberapa keunikan nampak dalam rancangan strategi komunikasi di Radio Buku, namun dalam implementasinya, komunitas ini masih terbentur persoalan internal. Aktualisasi literasi buku dalam Radio Buku nampak dari penyaluran pemahaman, kreativitas, serta apresiasi terhadap buku yang dilakukan antaranggota dalam komunitas ini.
Development of book literacy hit two major issues such as distribution and the development of internet technology. The government has endeavored to set up facilities, but these efforts still cannot help the book literacy evolve, especially among the youth. One community named Yayasan Indonesia Buku formed a radio called Radio Buku. Radio Buku is an internet based community radio which located in Sewon, Bantul, Yogyakarta. This study examines how communication strategies of Radio Buku in building book literacy on youth as well as explain how the actualization of book literacy in this community. The participatory communication perspective and problem-posing education theory (Paulo Freire) were used to explain more detail about the communication phenomena in Radio Buku. The type of this research is descriptive qualitative study with case study approach. Participants' observations, in-depth interviews, and documentation were used as data collection methods. The results of this study illustrate, besides running radio streaming programs, Radio Buku carried out four programs outside the studio, including Volunteer Class of Radio Buku, Essay Writing Class, Radiobuku Reading Club, and Booklovers Festival. The problem of book literacy in the Internet age stimulated the member of Radio Buku to devise a communication strategy that could 'embrace' millennial. Radio Buku sought to bridge the development of communication technology and the importance of book literacy needs by optimizing social media as a communication channel. Some of the uniqueness appears in the design of communication strategies in Radio Buku, but in its implementation, this community is still hampered by internal problems. Actualization of book literacy in Radio Buku can be perceived from transfer of understanding, creativity, and appreciation of books conducted among members in this community.
Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Komunitas, Radio Buku, Pembangunan, Literasi