Laporkan Masalah

EVALUASI PENDOSISAN SEFTAZIDIM PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN GANGGUAN FUNGSI GINJAL

DEWI LATIFATUL ILMA, Prof. Dr. Djoko Wahyono, SU., Apt; Dr. Ika Puspita Sari, M.Si., Apt

2018 | Tesis | S2 Magister Farmasi Klinik

Pneumonia merupakan salah satu penyebab mortalitas karena infeksi terbesar di rumah sakit serta infeksi yang sering dijumpai pada pasien dengan gagal ginjal, dimana outcome klinik pasien dapat memburuk 3-4 kali. Seftazidim merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan pada pasien pneumonia. Seftazidim biasanya dikombinasi dengan antibiotik lainnya untuk meningkatkan spektrum antibakterinya. Penggunaan seftazidim pada pasien dengan gagal ginjal membutuhkan penyesuaian dosis karena 80-90% fraksi obat utuh seftazidim dieliminasi di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionallitas pendosisan seftazidim pada pasien pneumonia dengan gangguan ginjal serta hubungannya dengan outcome klinik. Penelitian ini dilakukan dengan metode cohort study retrospective dengan menganalisis data rekam medik pasien di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013-Juni 2017 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien berusia � 18 tahun dengan data rekam medik lengkap, dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosis pneumonia (HAP/HCAP) yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik, dan mendapat terapi seftazidim minimal 72 jam atau 3 hari. Analisis menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas pendosisan dengan outcome klinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 pasien, sebanyak 21 pasien (52,5%) mendapat pendosisan seftazidim tidak rasional dan terdapat hubungan antara rasionalitas pendosisan terhadap outcome terapi pneumonia pada pasien dengan gangguan ginjal yang mana 14 pasien (35%) yang mendapat pendosisan yang tidak rasional memiliki outcome klinik membaik.

Pneumonia is one of the major causes of mortality due to infection in hospitals and frequent infections in patients with renal failure, where patients' clinical outcomes may deteriorate 3-4 times. Ceftazidime is one of the most commonly used antibiotics in patients with pneumonia. Ceftazidime is usually combined with other antibiotics to enhance its antibacterial spectrum. The use of ceftazidime in patients with renal failure requires dose adjustment because 80-90% of its total drug fraction is eliminated by kidneys. This study aims to determine the rationality of ceftazidime dose in pneumonic patients with renal failure and its relationship to clinical outcomes. This research was conducted by cohort study retrospective method by analyzing patient medical record data at RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta period January 2013-June 2017 which fulfilled inclusion criteria that are � 18 years old patient with complete medical record data, treated in ward of internal disease with diagnosis of pneumonia (HAP / HCAP) who have chronic renal function, and receive ceftazidime therapy at least 72 hours or 3 days. The analysis used chi square test to find out the correlation between rationality of dose and clinical outcome. The results showed that, out of 40 patients, 21 patients (52,5%) received irrational ceftazidime dose and there was a correlation between rationality of dose to clinical outcome in pneumonic patients with renal failure which 14 patients (35%) who received irrational doses having outcome clinic improved.

Kata Kunci : dosis, pneumonia, gangguan ginjal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.