Laporkan Masalah

HUBUNGAN RASIONALITAS PEMBERIAN INFUS ALBUMIN DENGAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN GANGGUAN GINJAL DI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

APRIANTO, Dr. dr. Woro Rukmi Pratiwi, M.Kes., Sp.PD ; Dr. Ika Puspita Sari, M.Si., Apt

2018 | Tesis | S2 Magister Farmasi Klinik

Albumin merupakan plasma ekspender yang berperan penting dalam regulasi volume sirkulasi darah. Penggunaan albumin sampai saat ini masih kontroversi. Beberapa indikasi didukung oleh bukti klinis, tetapi sebagian lagi belum didukung penelitian terbaru. Infus albumin pun diberikan pada pasien yang mengalami gangguan ginjal seperti gangguan ginjal akut, gangguan ginjal kronik dan sindrom nefrotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rasionalitas pemberian dosis infus albumin, hubungan rasionalitas pemberian dosis infus albumin dengan capaian serum albumin, hubungan capaian serum albumin dengan luaran klinis, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian serum albumin pada pasien gangguan ginjal yang di bangsal rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain rancangan penelitian kohort retrospektif. Pengambilan data dilakukan berdasarkan data yang ada di rekam medik pasien gangguan ginjal yang memperoleh terapi infus albumin pada periode Januari 2014 sampai dengan Juni 2017 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Rasionalitas dinilai dari dosis berdasarkan Recommendations for the use of albumin and immunoglobulins dan Kosensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak 2012. Chi-square digunakan untuk melihat hubungan rasionalitas albumin terhadap capaian serum albumin dan hubungan capaian serum albumin dengan luaran klinis. faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian albumin menggunakan beberapa uji bivariat meliputi One Way ANOVA, Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, Independent t-test, Wilcoxon, dan Paired Sample Test. Diperoleh 114 periode hipoalbuminemia dengan gangguan ginjal. Hasil dari 114 periode yang diteliti menunjukan rasionalitas pemberian dosis albumin pada pasien hipoalbuminemia dengan gangguan ginjal rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 28% yang rasional dan 72% tidak rasional. Terdapat hubungan antara rasionalitas pemberian dosis albumin dengan capaian serum albumin dengan nilai p= 0,05. Terdapat hubungan capaian serum albumin terhadap luaran klinis dengan nilai p= 0,012. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian serum albumin pada pasien hipoalbuminemia dengan gangguan ginjal adalah komorbid seperti sepsis/infeksi, kanker, diabetes mellitus/ulkus, gangguan jantung dengan nilai p= 0,000 (p<0,05).

Albumin is an expansion plasma that plays an important role in the regulation of blood circulation volume. The use of albumin is still controversial. Some indications are supported by clinical evidence, but some are not supported by recent research. Infusion of albumin was given to patients with kidney disorders such as acute renal impairment, chronic renal impairment and nephrotic syndrome. This study aims to determine the percentage of rationality of doses infusion of albumin, the relationship of rationality of doses albumin infusion with achievement of serum albumin, relationship achievement of albumin serum with clinical outcomes, and factors that influence of the achievement of albumin serum in patients with kidney disorders in dr . Sardjito Hospital Yogyakarta. This study used a retrospective cohort design study. The data were collected based on data from the medical records of patients with renal impairment who received albumin infusion therapy in the period of January 2014 until June 2017 who had met the inclusion criteria. Rationality is assessed from the dosage based on Recommendations for the use of albumin and immunoglobulins and the Management of Idiopathic Nephrotic Syndrome In Children 2012. Chi-square is used to look at the relationship of rationality to achievement of serum albumin and relationship of achievement of albumin serum with clinical outcome. Factors influencing the achievement of albumin using some bivariate tests include One Way ANOVA, Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, Independent t-test, Wilcoxon, and Paired Sample Test. There were 114 periods of hypoalbuminemia with renal impairment. Results from the 114 periods studied showed rationality of doses albumin in hypoalbuminemia patients with renal insufficiency in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 28% is rational and 72% is irrational. There was a relationship between rationality of dose of albumin with albumin serum achievement with p value = 0,05. There was relationship of serum albumin achievement to clinical outcome with p value = 0,012. Factors affecting the achievement of albumin serum in patients with hypoalbuminemia with renal impairment were comorbids such as sepsis/infection, cancer, diabetes mellitus / ulcers, heart disorders with p=0,000 (p<0.05).

Kata Kunci : Kata Kunci: Infus Albumin, Hipoalbuminemia, Rasionalitas, Gangguan Ginjal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.