KARAKTERISTIK BREKSI DAN MINERALISASI BIJIH BRECCIA-HOSTED PADA PROSPEK JANGGLENGAN, WONOGIRI, JAWA TENGAH

YOYOK HARTOYO, Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Prospek Jangglengan terletak pada sebelah selatan-tenggara dari Prospek Randu Kuning, yang secara administratif berada pada Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil pemboran PT. Alexis Perdana Mineral, pada Prospek Jangglengan sangat umum ditemukan batuan breksi dengan kadar bijih emas dan logam dasar yang tinggi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan klasifikasi dari fasies breksi, mengidentifikasi karakteristik alterasi dan mineralisasi emas dan logam dasar, serta mengetahui asal-muasal/genesa pembentukan breksi pada daerah penelitian. Penelitian ini mengintegrasikan pemetaan lapangan dan pengamatan batuan inti (core logging), serta analisis laboratorium seperti petrografi, mineragrafi, uji XRD dan data sekunder kadar logam untuk dapat menjawab tujuan penelitian. Seluruh data dan berbagai analisis menghasilkan kesimpulan bahwa daerah penelitian tersusun atas 4 satuan batuan yaitu satuan tuf litik (paling tua), satuan diorit, satuan breksi dan endapan sedimen berukuran pasir-kerakal. Pada kondisi bawah permukaan, terdapat 7 sumur pemboran yang mana breksi dari sumur tersebut diklasifikasikan menjadi 5 fasies breksi. Fasies-fasies breksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 grup utama. Genesa pembentukan breksi adalah pertama pembentukan breksi grup I melalui mekanisme tektonik-freatik, lalu diikuti aktivitas magmatik yang memicu terjadinya erupsi freatomagmatik membentuk breksi grup II. Terakhir terjadi aktifitas alterasi hidrotermal – mineralisasi bijih membentuk breksi grup III. Setiap pembentukan breksi diikuti oleh aktivitas alterasi namun hanya pada pembentukan breksi III yang diikuti oleh aktivitas mineralisasi bijih. Alterasi yang berkembang pada daerah penelitian adalah alterasi propilitik (klorit+smektit+illit+karbonat) dan alterasi argilik (Illit+smektit+kaolinit+montmorillonit). Karakteristik mineralisasi pada daerah penelitian adalah mineralisasi bijih open space filling, urat kuarsa dan disseminated ore, dengan kehadiran mineral logam berupa emas, sfalerit, galena, kalkopirit, dan sedikit arsenopirit dan perak. Jenis urat yang ditemukan adalah urat epidot ± kuarsa ± karbonat ± pirit, urat kuarsa + lempung ± Au-Ag ± basemetal ± pirit, dan urat karbonat + pirit. Tahapan mineralisasi daerah penelitian adalah pembentukan breksi (breksi grup I - III), pembentukan urat kuarsa, pengayaan logam emas dan logam dasar lainnya, hingga tahap late carbonate. Tipe endapan pada daerah penelitian adalah epitermal sulfidasi rendah tipe emas - karbonat logam dasar (carbonate-base metal Au deposits).

Jangglengan prospect is located in the south-southeast of the Randu Kuning prospect, which is administratively located in Selogiri sub-district, Wonogiri Regency, Central Java. The drilling results of PT Alexis Perdana Minerals indicate that the breccia of Jangglengan Prospect is commonly found with high grade of gold ore and base metals. The purpose of this study are to identify the characteristics and classification of breccia facies, to identify the characteristics of alteration and mineralization of gold and base metals, and also to state the origin or the genesis of breccia formation in the research area. This research integrates field mapping and core observation (core logging), and also laboratory analysis such as petrography, mineragraphy, XRD test and secondary data of metal content (assay) to answer the research objectives. All of the data and the various analysis generate conclusion that the research area is composed of 3 units of rock that are lithic tuff unit (oldest), diorite unit, and breccia unit. On the subsurface condition, there are 7 drilling wells in which the breccia of the well is classified into 5 facies of breccia. The breccia facies can be grouped into 3 main groups. The genesis of the formation of breccia is first Breccia Group I was formed through tectonic-phreatic mechanisms, followed by magmatic activity that triggers the occurrence of freatomagmatic eruption forming breccia group II. The last occurrence of hydrothermal alteration activity - ore mineralization forms breccia group III. Each breccia formation is followed by alteration activity but only on the formation of breccia III is followed by ore mineralization activity. Alteration condition in the research area is propylitic alteration (chlorite + smectite + illite + carbonate) and argillic alteration (Illite + smectite + kaolinite + montmorillonite). Characteristics of mineralization in the research area are open space filling mineral mineralization, such as quartz and clay vein, and disseminated ore, by the presence of metal minerals such as gold, sphalerite, galena, chalcopyrite, and a little arsenopyrite and silver. The types of veins found are epidote ± quartz ± carbonate ± pyrite veins, quartz veins + clays ± Au-Ag ± basemetal ± pyrite, and pyrite + carbonate. Stages of mineralization of the study area are the formation of breccia (breccia group III), the formation of quartz veins, enrichment of gold metal and other base metals, and last the late carbonate stage. The ore deposit type of the study area is carbonatebase metal Au epithermal low sulfidation deposit.

Kata Kunci : breksi, emas, epitermal, Jangglengan