Tingkat Pengetahuan Bahaya Minuman Alkohol yang Dioplos pada Siswa Kelas XI IPA dan IPS di SMA Negeri 9 Yogyakarta Tahun 2017

RINESA LARASATI, dr. Wikan Basworo, Sp.F ; dr. Hendro Widagdo, Sp.F

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG : Minuman alkohol oplosan merupakan salah satu produk alkohol yang telah dicampurkan dengan air atau dengan menambahkan bahan beracun seperti metanol atau ethylene glycol untuk memanipulasi kualitas dari minuman beralkohol itu sendiri. 8 dari 100.000 laki-laki Indonesia meninggal akibat sirosis hepar karena mengonsumsi minuman alkohol oplosan setiap tahunnya yang salah satunya diakibatkan oleh keracunan metanol dalam kandungan minuman alkohol oplosan. TUJUAN : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan bahaya minuman alkohol yang dioplos pada siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 9 Yogyakarta. METODE : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Sebanyak 91 siswa SMA jurusan IPA dan IPS memberikan persetujuannya dalam mengikuti penelitian ini dengan melengkapi kuesioner pre-test dan post-test yang berisi 15 pertanyaan setelah diberikan penyuluhan oleh peneliti. HASIL : Sebagian besar siswa berpengetahuan kurang (90.1%) pada pengisian kuesioner pre-test dan tingkat pengetahuan siswa menjadi berpengetahuan baik (56.04%) setelah pengisian kuesioner post-test. KESIMPULAN : Penyuluhan yang diberikan oleh peneliti sebelum pengisian kuesioner post-test meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta.

BACKGROUND: Adulterated alcoholic beverage is an alcoholic product mixed with water, which could also be made by adding poisonous product, i.e. methanol or ethylene glycol, to manipulate the quality of beverage. Every year, 8 out of 100,000 Indonesian male adolescents are dead because of hepatic cirrhosis due to adulterated alcoholic consumption, in which root cause is methanol poisonous contained in the beverage. PURPOSE: Understanding the awareness level within high school students of XI IPA and IPS class of SMA Negeri 9 Yogyakarta, and how well educated they are regarding the dangers of adulterated alcoholic beverages. METHODOLOGY: This study is part of cross-sectional descriptive research, with 91 high school students of IPA and IPS class provided consent to participate in the pre-test and post-test questionnaire which contains 15 multiple choice questions. Participants were given education related to adulterated alcoholic beverage before proceeding to the post-test section. RESULT: Most of the participants were not aware about the dangers of adulterated alcoholic beverage, which was 90.1% as result of pre-test questionnaire section. However, after education was provided, participants gained higher level of knowledge, which was 56.04% of post-test questionnaire result. CONCLUSION: Education given to the participants before post-test questionnaire effectively raised the awareness of SMA Negeri 9 Yogyakarta students about adulterated alcoholic beverage.

Kata Kunci : pengetahuan, alkohol oplosan, ethylene glycol, methanol, kuesioner, penyuluhan