Laporkan Masalah

RITUAL KHURUJ DALAM GERAKAN JAMAAH TABLIGH DI YOGYAKARTA (Dari Nilai Spiritual Menuju Fungsi Sosial)

MUMTAZ IBNU YASA', Dr. Bambang Hudayana, M.A

2018 | Tesis | S2 ILMU ANTROPOLOGI

Tulisan ini mengkaji tentang satu amalan khas yang ada di dalam Jamaah Tabligh, sebuah gerakan Islam gerakan trans-nasional yang berasal dari India, yakni khuruj. Khuruj merupakan amalan yang dianjurkan bahkan cenderung wajib kepada setiap pengikut Jamaah Tabligh yang pria, di mana ia pergi ke daerah tertentu dengan waktu tertentu untuk menyampaikan kebaikan. Setidaknya ada dua dasar yang menjadikan khuruj sebagai amalan penting, yakni Q.S Ali Imran/3: 104 dan praktek Nabi Muhammad pada awal perkembangan Islam ketika menyampaikan pesan kebaikan kepada penduduk Mekkah. Ketika itu Nabi Muhammad mengajak secara langsung, person to person, door to door, risalah kebenaran yang diterimanya. Biasanya mereka menjadikan masjid sebagai tempat tinggal sementara selama menjalankan amalan khuruj sebagaimana juga dilakukan oleh Muhammad. Pertanyaan yang ingin penulis jawab ialah mengapa anggota kelompok Jamaah Tabligh melakukan ritual khuruj?, mengingat, amalan khuruj tidak ditemukan di kelompok yang lain. Dan pertanyaan kedua adalah bagaimana keluarga merespon dan memaknai ritual khuruj. Pertanyaan ini penting dikemukakan karena dalam ritual khuruj akan melibatkan keluarga. Dengan menggunakan kerangka pikir interpretif budaya dan fungsionalisme-struktural penelitian ini menunjukkan bahwa pengikut Jamaah Tabligh atau biasa disebut dengan karkun memiliki semangat yang sangat tinggi di dalam menjalankan amalan khuruj. Kesadaran bahwa harus ada segolongan umat yang menyerukan kepada kebaikan sangat melekat pada diri mereka. Mereka mau menyisihkan waktu dan uang untuk dapat melakukan khuruj. Motivasinya adalah untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan. Dalam pada itu, mereka juga menyesuaikan dengan keadaan sosial, terutama keluarga mereka. Umumnya, mereka yang sudah berkeluarga, selalu mendapat dukungan dari istri dan anak mereka di dalam melakukan ritual khuruj. Keyakinan bahwa segala sesuatu berada dalam pengawasan Tuhan menjadi dasar yang paling kuat dalam menjalaninya. Selain berfungsi sebagai ibadah, sifatnya transenden-vertikal, ritual khuruj juga memiliki fungsi sosial, yaitu, sebagai wadah silaturahmi, menunjukkan eksistensi, tempat edukatif, menggerakkan organisasi, dan membangun soliditas. Untuk yang berkenaan dengan peran keluarga, anggota Jamaah Tabligh menjalankan beberapa fungsi dalam keluarga yakni fungsi agama, fungsi dakwah, fungsi edukatif, fungsi biologis, dan fungsi soliditas. Semuanya merupakan satu kesatuan yang memiliki perannya masing-masing.

This paper examines a typical practice in the Jama'ah Tabligh, an Islamic movement of the trans-national movement originating from India, namely khuruj. Khuruj is a recommended practice and even, tends to be obligatory to every male member of Jama'ah Tabligh, where he goes to a certain area with a certain time to convey goodness. There are at least two foundations that make khuruj an important deed, namely Q.S Ali Imran/3: 104 and the practice of the Prophet Muhammad at the beginning of the development of Islam when delivering a message of kindness to the people of Mecca. When the Prophet Muhammad invites directly, person to person, door to door, the message of truth that he received. Usually they make the mosque as a temporary dwelling during the practice khuruj as well as done by Muhammad. The question that the author wants to answer is why members of the Jama'ah Tabligh perform khuruj ritual ? Because khuruj practice is not found in other groups. And the second question is how families respond and interpret the khuruj ritual? These questions is important to be raised because khuruj ritual always embroils their families. Using the interpretive framework of culture and functional-structural, this research found that the followers of Jama'ah Tabligh's or so-called karkun have a very high spirit in performing khuruj practice. The realization that there must be a people who call for goodness is very attached to them. They want to set aside time and money to be able to do khuruj. Their motivation is to convey truth and goodness. In the meantime, they also adjust to social conditions, especially their families. Generally, those who are married, always get support from their wife and children to perform khuruj rituals. The conviction that everything is under God's control becomes the most powerful foundation in living it. Besides to functioning as a worship, transcendent-vertical, khuruj ritual also has a social function, which is, as a gathering of hospitality, showing existence, place of education, moving the organization, and building solidity. For those related with the role of the family, members of Jamaah Tabligh perform several functions in the family, namely religious function, da'wah function, educative function, biological function, and solidity function. All of them are one unity that has their respective roles.

Kata Kunci : khuruj, fungsi sosial, nilai, keluarga/ khuruj, social function, value, family


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.