Laporkan Masalah

MEMAHAMI MAKNA ETIKA KEPEMIMPINAN PADA PENDUKUNG AHOK

ISTI SEPRINA, Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog

2018 | Tesis | S2 Psikologi Profesi

Fenomena kepemimpinan Ahok menjadi sangat ramai diperdebatkan. Fenomena ini melahirkan pendukung yang sangat fanatik sekaligus juga mendapatkan penolakan yang juga sangat ekstrim, dimana isu etika menjadi topik esensial. Adanya perbedaan penilaian yang bersebrangan dari masyarakat terhadap etika kepemimpinan Ahok mendasari penelitian ini. Peneliti ingin melihat lebih dalam dinamika psikologi dari masyarakat yang mendukung pemimpin dengan kasus pelanggaran etika dan memahami bagaimana para pendukung memaknai etika kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif fenomenologi yang fokus pada menemukan esensi dari pemahaman dan pengalaman. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada beberapa informan yang berasal dari organisasi Teman Ahok. Informan diperoleh dengan menggunakan teknik networking. Data hasil penelitian dianalisis dengan melibatkan beberapa proses inti yaitu: epoche, phenomenological reduction, imaginative variation serta synthesis of meaning & essences. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendukung Ahok menggunakan nilai pragmatisme untuk memaknai etika kepemimpinan, dimana mereka mentoleransi adanya rasionalisasi dan inkoherensi untuk mendukung nilai pragmtisme tersebut.

The phenomenon of Ahok's leadership has become a very much debatable topic recently. The phenomenon of Ahok has created both fanatic supporters and also extreme rejections, where the issue of ethics becomes an essential topic. The contrasting differences of judgment from societies to Ahok's leadership ethics underlie this study. Researchers would like to take a deeper look at the psychological dynamics of societies that support leaders with ethical offense cases and understand how followers interpret leadership ethics. This research used a qualitative approach with a phenomenological perspective, which focuses on finding essence of meaning and experience. Data were collected using in-depth interviews with informants from Teman Ahok organization. Informants in this research were obtained using networking techniques. Data were analyzed with several core processes: epoche, phenomenological reduction, imaginative variation, and synthesis of meaning and essences. The result showed that the Ahoks followers use pragmatism value to interpret meaning of ethical leadership in which they tolerate rationalization and incoherence to support this value.

Kata Kunci : Ahok, Etika kepemimpian, Kepemimpinan, Pragmatisme


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.