Laporkan Masalah

KONFLIK DALAM RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KABUPATEN KULONPROGO

YOSIA HANDYARTO, Dr.Mulyadi Sumarto, MPP

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Kebijakan pembangunan bandara internasional di daerah tertinggal secara umum ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat sekitar yang terkena dampak pembangunan. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari peran serta pemerintah, swasta dan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh dukungan masyarakat dalam merealisasikan kebijakan pembangunan tersebut. Namun pada kenyataannya masih terjadi penolakan dari masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori konflik Kepentingan (Ralf Duhrendorf). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang terjadinya konflik. Lokasi penelitian berada Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kecamatan Temon merupakan lokasi yang terkena dampak dalam realisasi kebijakan pembangunan bandara internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Studi Kasus. Pendekatan studi kasus merupakan penelitian yang mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas, melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam.Penelitian kualitatif melibatkan beragam sumber informasi dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dengan informan dan anallisis data sekunder. Pemilihan informan berdasarkan aktor-aktor pemegang kepentingan (stakeholder) terkait konlik pembangunan bandara internasional di Kecamatan Temon. Dalam penelitian ini wawancara secara langsung dilakukan kepada 14 orang informan terkait masalah tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa rencana pembangunan bandara Internasional menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. Permasalahan tersebut adalah munculnya konflik di masyarakat terhadap rencana pembangunan bandara internasional. Konflik ini dilatar belakangi oleh perbedaan pandangan antara setiap stakeholder mengenai rencana pembangunan bandara internasional di Kecamatan Temon. Perbedaan kepentingan antara pemerintah, masyarakat yang pro dan masyarakat yang kontra menjadi faktor utama terjadinya perpecahan di masyarakat. Upaya penyelesaian konflik secara persuasif dengan cara negosiasi yang dilakukan pemerintah kurang efektif. Hal ini dikarenakan pemerintah tidak memberikan kejelasan pasti terkait dengan ganti rugi lahan masyarakat dan jaminan kesejahteraan masyarakat kedepannya. Selain itu masyarakat sulit untuk menerima relokasi pembangunan bandara karena ketakutan akan kehilangan tempat tinggal, lahan pertanian, serta mata pencaharian mereka.

International airport development policies in disadvantaged areas are generally aimed at promoting economic growth and equitable development. The policy is expected to improve the welfare of the community, especially the communities affected by development. The success of development can not be separated from the participation of government, private and community. Various efforts have been made by the government to gain public support in realizing the development policy. But in reality there is still rejection from the community. The theory used in this research is the conflict theory of Interest (Ralf Duhrendorf). This research is intended to know the background of the conflict. The research location is Temon District, Kulon Progo Regency, Special Province of Yogyakarta (DIY). Temon sub-district is an affected location in the realization of international airport development policy. The research method used is qualitative method. This study uses Case Study approach. The case study approach is a study that explores real life, limited systems, through detailed and in-depth data collection. Qualitative research involves a variety of information sources and report case descriptions and case themes. Data collection techniques were conducted by field observation, interviews with informants and secondary data anallisis. Selection of informants based on stakeholder actors related to the conflict of international airport development in Kecamatan Temon. In this study the interview was directly conducted to 14 informants related to the problem. This study shows that the plan to build an international airport is causing new problems in the community. The problem is the emergence of conflict in the community against the plan to build an international airport. This conflict is based on differences of views between each stakeholder regarding the plan to build an international airport in Temon Sub-district. The differences of interests between the government, the pro-society and the counter-society are the main factors of the breakup in society. Efforts to resolve conflicts in a persuasive manner by negotiation by the government are less effective. This is because the government does not provide definite clarity related to community land compensation and future welfare guarantee. In addition, the community finds it difficult to accept the relocation of airport construction due to fear of losing their homes, farmland, and livelihoods.

Kata Kunci : Kebijakan Pembangunan, Konflik, Perbedaan Kepentingan