Analisis Kelayakan Ekonomi Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten)
KABIR AKBAR, Dr. Sri Rahayu Budiani, S.Si., M.Si
2018 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANKerusakan lahan pertanian akibat penerapan sistem pertanian konvensional dewasa ini semakin disadari oleh para petani. Kesadaran tersebut memicu lahirnya gagasan sistem pertanian organik yang dinilai ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) proses perkembangan, (2) faktor pendorong terjadinya perubahan sistem usahatani menjadi sistem organik serta (3) kelayakan ekonomi dari usahatani padi organik. Proses perkembangan usahatani padi organik ditentukan melalui wawancara secara langsung kepada 25 responden petani organik dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner. Penentuan faktor yang mendorong petani mengembangkan usahatani padi organik ditentukan berdasarkan analisis regresi logistik menggunakan software SPSS. Penentuan kelayakan ekonomi dalam penelitian ini menggunakan metode NPV (Net Present Value) dan Gross B/C ratio dengan proyeksi 6 tahun. Kesadaran petani terhadap asas keberlanjutan secara ekonomi maupun lingkungan merupakan dasar pengembangan usahatani padi organik. Variabel usia, biaya pupuk dan pendapatan adalah faktor yang mempengaruhi petani mengembangkan usahatani padi organik. Hasil analisis kelayakan ekonomi usahatani padi organik menunjukkan bahwa nilai NPV dan gross B/C ratio usahatani padi organik layak untuk dikembangkan. Nilai kelayakannya bahkan lebih tinggi dari pada usahatani padi anorganik (organik: Rp. 94.850.259,48; anorganik: Rp. 77.632.294,54) sehingga pertanian organik lebih layak untuk dikembangkan. Terlepas dari hal tersebut, koordinasi antara pihak petani, kelompok tani, pemerintah dan swasta masih perlu ditingkatkan untuk pengembangan usahatani padi organik kedepannya.
Damage to agricultural land as a result of the application of conventional farming systems today is increasingly recognized by the farmers. That awareness fueled the idea of organic farming systems are considered friendly to the environment. This research aims to determine the development process, the driving factor of the change of farming systems into organic systems and economic feasibility of organic rice farming. The process of development of organic rice farming is determined through direct interviews to 25 respondents organic farmers using instruments like questionnaire. While the determination of the factors that encourage farmers to develop organic rice farming is determined by logit regression analysis using SPSS software. Meanwhile, the determination of the economic feasibility in this study using NPV (Net Present Value) and Gross B / C ratio. Awareness of farmers on the principle of economic and environmental sustainability is the basis for the development of organic rice farming. Meanwhile, the variable age, fertilizer costs and income are factors that affect farmers develop organic rice farming. The results of analysis of the economic feasibility of organic rice farming indicate that the gross value of NPV and B/C ratio of organic rice farming is higher than the anorganic rice farming (organic: Rp. 94.850.259,48; anorganic: Rp. 77.632.294,54) so that organic farming is more feasible to develop. Apart from that, the coordination between farmers, farmer groups, governments and the private sector needs to be improved for the future development of organic rice farming.
Kata Kunci : kelayakan ekonomi, sistem usahatani, usahatani padi organik dan anorganik/economic feasibility, farming system, organic and inorganic rice farming.