TRADISI KEDUK BEJI DI DESA TAWUN NGAWI JAWA TIMUR DITINJAU DARI TEORI KEBUDAYAAN C. A. VAN PEURSEN
DEWI NOVITASARI, Drs. Budisutrisna, M. Hum; Dra. Sartini, M. Hum
2018 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATKeduk Beji merupakan salah satu upacara adat sebagai wujud kebudayaan yang mewakili kehidupan masyarakat desa Tawun. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan kembali sejarah dan perkembangan tradisi Keduk Beji di desa Tawun Ngawi, memaparkan perkembangan tradisi Keduk Beji dalam kerangka teori tahapan perkembangan kebudayaan C. A. van Peursen, dan membentuk suatu rumusan strategi kebudayaan dalam tradisi Keduk Beji. Hal ini menjadikan tradisi Keduk Beji menarik untuk diteliti guna menemukan strategi baru dalam menyelesaikan permasalahan kebudayaan yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari observasi data lapangan dan wawancara dan diperkuat dengan data pustaka. Data-data yang diperoleh dari pustaka dan lapangan kemudian diolah dengan menggunakan unsur-unsur metodis diantaranya interpretasi, induksi, deduksi, dan kesinambungan historis, sehingga akan diperoleh suatu hasil yang baru yang dapat disajikan dalam bentuk yang lebih terstruktur dan mudah dipahami. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tradisi Keduk Beji merupakan upacara adat desa Tawun yang lahir dari leluhur setempat dan menjadi kebiasaan masyarakat desa Tawun setiap tahun yang ditindaklanjuti sehingga menjadi kebudayaan tradisional yang mampu bertahan di era modern. (2) Perkembangan tradisi Keduk Beji dalam kerangka teori tahapan kebudayaan menurut C. A. van Peursen memunculkan fakta-fakta baru. Tahap mitis ditandai dengan sistem kepercayaan masyarakat desa yang terwujud dalam prosesi ritual, pantangan, serta simbol mitis dalam tradisi Keduk Beji. Tahap ontologis ditandai dengan penghormatan terhadap sendhang Tawun sebagai sumber pengairan. Tahap fungsionil ditandai dengan fungsi tradisi Keduk Beji sebagai suatu kebudayaan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat desa Tawun. (3) Strategi kebudayaan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penanaman kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi Keduk Beji sehingga masyarakat desa Tawun mengetahui secara menyeluruh hakikat dilaksanakan tradisi Keduk Beji. Kata kunci: Keduk Beji, Perkembangan, Strategi Kebudayaan
Keduk Beji is one of the traditional ceremonies as a form of culture that represents the life of Tawun villagers. The purpose of this research is to describe the history and development of Keduk Beji in Tawun Ngawi village, to explain the development of Keduk Beji within the framework of C. A. van Peursen's cultural theory, and to create a formulation of cultural strategy in Keduk Beji. This makes Keduk Beji tradition ought to be studied in order to find new strategies to solve cultural problems that occur in it. This research is using qualitative data obtained from field data observation and interview and reinforced by literature. The data obtained from literature and field are then processed by using methodical elements as interpretation, induction, deduction, and historical continuity, so that new results can be presented in more structured and can be easily understood. The results of this study are: (1) Keduk Beji is a traditional ceremony Tawun village that was born from local ancestors and became an annual agenda of Tawun villagers that followed up to become a surviving traditional culture in this modern era. (2) The development of Beji Keduk within the framework of the theory of cultural stages according to C. A. van Peursen raises new facts. The mythic stage is characterized by a belief system of village communities embodied in ritualistic processions, abstinence, and mythic symbols of Keduk Beji. The ontological stage is characterized by respect for the sendhang as a source of irrigation. The functional phase is characterized by the Keduk Beji tradition as a culture that can bring benefits to Tawun villagers. The functional phase is characterized by the Keduk Beji tradition as a culture that can bring benefits to Tawun villagers. (3) Cultural strategy formulated in this research is the re-planting of noble values contained in Keduk Beji so that Tawun villagers know thoroughly the nature of Keduk Beji. Key Words: Keduk Beji, Development, Cultural Strategy
Kata Kunci : Keduk Beji, Development, Cultural Strategy