ANALISIS TOLERANSI RISIKO, ALOKASI ASET, DAN FAKTOR PENDORONG INVESTASI PADA INVESTOR PEMULA (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)
R. MUHAMMAD FAJRI, Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A.
2018 | Skripsi | S1 MANAJEMENGenerasi muda di Indonesia mulai diedukasi untuk berinvetastasi. Mahasiswa di FEB UGM mendapatkan pendidikan yang memadai tentang investasi, baik di dalam kelas, seminar, dan ajang kompetisi di berbagai arena. Akan tetapi, minat investasi masih cenderung rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) pengaruh faktor demografi pada toleransi risiko, 2) pengaruh toleransi risiko pada alokasi aset, 3) pengaruh toleransi risiko pada keputusan investasi, dan 4) perbedaan faktor pendorong investasi pada keputusan investasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan statistik. Penelitian ini menggunakan data faktor demografi, toleransi risiko, alokasi aset, faktor pendorong investasi, dan keputusan investasi yang berasal dari kuesioner secara daring maupun tertulis dari mahasiswa FEB UGM Yogyakarta. Hasil penelitian dengan investor pemula sebagai responden menggunakan analisis regresi menunjukkan: 1) faktor demografi memiliki pengaruh pada toleransi risiko, 2) toleransi risiko memiliki pengaruh pada alokasi aset investasi, dan 3) toleransi risiko memiliki pengaruh pada keputusan investasi. Hasil analisis Kruskal-Wallis menunjukkan: 1) terdapat perbedaan toleransi risiko pada keputusan investasi, dan 2) terdapat perbedaan faktor pendorong investasi pada keputusan investasi. Faktor demografi yang berpengaruh terhadap toleransi risiko adalah gender, bahwa pria lebih menoleransi risiko daripada wanita. Aset investasi yang dipegaruhi oleh toleransi risiko adalah aset riil, tabungan dan deposito, reksadana, dan saham dengan aset riil sebagai komponen terbesar. Perbedaan toleransi risiko pada keputusan investasi ditemukan pada risiko investasi dan kenyamanan dan pengalaman risiko. Perbedaan faktor pendorong investasi pada keputusan investasi ditemukan pada faktor security, awareness, hedging, dan benefits. Faktor pendorong investasi memiliki kaitan dengan literasi keuangan. Pemangku kebijakan perlu menggencarkan program berbasis aksi dan praktik untuk meningkatkan literasi keuangan.
The young generation in Indonesia began to be educated to invest. Students at FEB UGM get an adequate education about investment, both in class, seminar, and competition in various arena. However, investment interest is still low. The purpose of this study is to analyze: 1) the effect of demographic factors on risk tolerance, 2) the effect of risk tolerance on asset allocation, 3) the effect of risk tolerance on investment decisions, and 4) the difference of investment drivers on investment decision. This research uses quantitative and statistical methods. This study uses demographic factor, risk tolerance, asset allocation, investment drivers, and investment decisions data derived from questionnaires both online and in writing from FEB UGM Yogyakarta students. The results of research with beginner investor as respondents using regression analysis show: 1) demographic factors has an affect on risk tolerance, 2) risk tolerance has an effect on investment asset allocation, and 3) risk tolerance has an affect on investment decisions. The result of Kruskal-Wallis analysis shows: 1) there is a difference of risk tolerance to investment decision, and 2) there is a difference of investment driving factor to investment decision. Demographic factors that influence risk tolerance is gender, that men are more tolerant of risks than women. Investment assets that are influenced by risk tolerance are real assets, savings and deposits, mutual funds, and stocks with real assets as the largest component. People with higher risk tolerance tend to invest. The risk tolerance differences in investment decisions are found in investment risk and convenience and risk experience. The differences in investment drivers on investment decisions are found in security, awareness, hedging, and benefits. The drivers of investment are related to financial literacy. Stakeholders need to intensify action-based and practices programs to improve financial literacy.
Kata Kunci : investasi, keuangan keprilakuan, toleransi risiko, keputusan investasi, alokasi aset, investor pemula