STRUKTUR KOMUNITAS HUTAN ALAM SEKUNDER BKPH CANDIROTO, KPH KEDU UTARA

SARY WULANDARI, PROF. DR. ERNY POEDJIRAHAJOE, MP.

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan Alam Sekunder (HAS) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto dikelola oleh Perhutani bersama masyarakat sekitar dengan sistem agroforestri. HAS seluas 487,46 ha ditanami dengan tanaman kopi di bawah naungan pohon. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kopi. Kondisi hutan yang mengalami intervensi manusia perlu dinilai untuk memastikan hutan dapat memenuhi fungsinya. Kondisi hutan saat ini dapat digambarkan melalui analisis struktur komunitasnya. Sampel pohon diambil pada petak ukur nested sampling yang ditempatkan secara acak dalam grid-grid berukuran 200x200 m. Seluruh pohon yang masuk dalam nested sampling diidentifikasi jenisnya lalu diukur diameter dan tingginya. 206 individu pohon sampel yang ditemui dengan rentang diameter 0,1 cm (semai) hingga 180 cm, dibagi dalam 19 kelas diameter. Distribusi frekuensi diameter pohon pada masing-masing kelas diameter dianalisis kesesuaiannya dengan distribusi frekuensi eksponensial. Hasil analisis menunjukkan struktur hutan didominasi oleh kelas semai. Grafik struktur hutan tidak menyerupai huruf J terbalik, karena densitas menurun drastis pada kelas sapihan. Diameter pohon tidak terdistribusi secara eksponensial. Hutan didominasi oleh populasi jenis Artocarpus heterophyllus. Tinggi semai tidak ada yang melebihi 100 cm. Regenerasi hutan terhambat karena banyaknya semai yang tidak mampu bertahan hingga kelas sapihan.

Secondary Natural Forest in BKPH Candiroto is managed by Perum Perhutani in collaboration with local communities. Perum Perhutani uses agroforestry system to plant coffee under trees in 487,46 ha forest. People do some activity in forest to support coffee crops. Forest condition need to be rated to make sure it's fulfill the function. Forest condition can be shown with community structure analysis. Trees sample were taken from nested sampling plot which randomly placed around the forest, inside 200x200 m grids. 206 trees sample have diameter range around 0,1cm (seedling) to 180 cm spread into 19 classes of diameter. Frecuency distribution of trees diameter at each diameter class were analyze to know its compatibility with eksponensial frecuency distribution. The result of research show that forest structure was dominated by seedling class. Forest structure graphic is not J-shape because density come down extremely at sapling class. Trees diameter is not exponentialy distributed. Forest is dominate by Artocarpus heterophyllus. All of seedling's high is under 100cm. Forest regeneration will be hampered bacause a lot of seedling can not survive.

Kata Kunci : Kata kunci: struktur komunitas, populasi, regenerasi