Menunda Pernikahan, Sebuah Pilihan Hidup Perempuan Masa Kini
WIKE MUSTIKASARI, Prof. Dr. Partini, S.U
2018 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPernikahan merupakan cycle life yang didambakan oleh kaum perempuan. Namun bagi perempuan modern, pernikahan bukan menjadi prioritas utama saat ini. Ada berbagai pertimbangan yang turut andil dalam mempengaruhi keputusan perempuan memilih untuk menunda pernikahan. Fenomena inilah yang menarik untuk diteliti mengenai keputusan perempuan memilih untuk menunda pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive berdasarkan kriteria tertentu yaitu perempuan yang belum menikah, memiliki pekerjaan minimal berusia 35 tahun, pendidikan minimal Diploma, berdomisili di Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat informan memiliki berbagai pertimbangan untuk melakukan penundaan usia pernikahannya, antara lain: pendidikan, pekerjaan, pemilihan pasangan, dan kesiapan diri. pilihan yang diambil merupakan pilihan rasional sesuai dengan Teori James Coleman bahwa tindakan yang dilakukan perempuan memiliki tujuan, berkaitan erat dengan sumber daya, relasi dan juga berorientasi pada nilai-nilai tertentu. Meskipun pada kenyataannya keempat informan memiliki dinamika kehidupan kaitannya dengan munculnya stigma dari masyarakat. kemunculan label sebagai "perawan tua dan tak laku" berakibat pada kehidupan sosial para perempuan penunda pernikahan ini dalam masyarakat. Meskipun demikian, para perempuan penunda pernikahan ini memiliki strategi dalam proses penerimaan stigma tersebut yakni dengan adanya dukungan dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga dan teman. Sehingga hal tersebut membuat perempuan menjadi nyaman menjalani kehidupannya sebagai perempuan yang menunda pernikahan.
Marriage is life cycle whose woman desires the most. However for modern woman, it is not becoming top priority recently. There are various considerations that are contributive in influencing the decision of woman delaying the wedding. This phenomenon is interesting to research about the decision of woman to hold over the marriage. This research uses descriptive qualitative method. The informants are selected through purposive technique based on certain criteria such as unmarried woman, have minimum age of 35 years old, holding education degree minimum Diploma, and domiciled in Sleman Regency. The technique for data collecting is through observation, interview as well as documentation. The result of research shows that the four informants have various considerations to postpone the age of marriage such as education, occupation, selection of spouse, and self-readiness. The choice taken is a rational choice which is in line with the James Coleman Theory that said the action of woman has a purpose, closely related to the resources, relationship as well as oriented to certain values. Although in fact those four informants have the dynamics of life in connection to the emergence of stigma coming from society. The rise of labeling as "spinster and outlandish" has impacted to their social life in community. Nevertheless, these marriage-postponing women have strategies in process of accepting the stigma with support from their close surroundings such as relatives and friend. Therefore, this makes them comfortable to run their life as a woman who delay the marriage.
Kata Kunci : Pilihan Hidup, Menunda Pernikahan, Perempuan Bekerja, Masa Kini, teori Pilihan Rasional James Coleman